Daerah

Tahun Baru Bukan Ladang Kemaksiatan

Ahad, 1 Januari 2017 | 13:25 WIB

Tahun Baru Bukan Ladang Kemaksiatan

Dr KH Jafar Athoyar Lc

Brebes, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Mubarokatul Ulum Banjarharjo Kabupaten Brebes Jawa Tengah KH Jafar Athoyar mengingatkan bahwa tahun baru jangan dijadikan ladang kemaksiatan. Namun ladang refleksi diri, untuk hidup lebih baik dimasa mendatang. 

“Tahun Baru yang oleh sebagian remaja dipandang sebagai malam untuk melakukan kemaksiatan, harus kita ubah pemikirannya,” kata Jafar Athoyar, saat berceramah pada kegiatan istighotsah dan pengajian umum menyambut tahun baru 2017 di alun-alun Brebes, Sabtu (31/12) malam. 

Jafar mengajak para remaja untuk berpikir ulang, bahwa tahun baru bukan saatnya untuk berhura-hura dan pesta pora yang lebih mengarah kepada kemaksiatan. Tetapi hendaknya berpikir bahwa jatah umur makin berkurang. Untuk itu harus diisi dengan dzikir, berdoa, agar Allah SWT memberikan jalan yang lurus. 

Apalagi, lanjutnya, kematian tiada yang tahu kapan datangnya. Tidak peduli pada usia berapa malaikatul maut itu akan menjemput. Meski demikian, Jafar tidak mengarahkan untuk membenci kepada para remaja yang masih memandang keliru terhadap perayaan tahun baru dengan hal hal yang negatif. Tetapi cukup dengan mendoakan, jangan dihina apalagi dicaci maki.

“Termasuk, kewajiban orang tua, ulama, umara dan seluruh komponen masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap pergantian tahun,” tegasnya.

Jafar mengaku bangga dengan pemerintah Kabupaten Brebes yang mengemas acara pergantian tahun dengan acara istighotsah dan pengajian. Meski hujan deras mengguyur, namun antusias warga untuk mengunjungi pengajian sangat besar. 

Dia juga mengajak kepada pengunjung untuk selalu gila karena cinta. Namun cinta kepada Allah SWT, Nabi, para sahabat nabi dan orang orang yang mulia. Dengan selalu jatuh cinta pada Nabi, maka akan diperhatikan ketika di akhirat dengan safaatnya.

“Jangan sampai ditinggal Rasulullah ketika kita meniti sirotul mustaqim. Hanya Rasulullah yang memberi safaat pada umatnya yang selalu di dunia juga mengagung-agungkan Nabi dengan memperbanyak shalawat,” tegasnya.

Ketua Panitia, KH Athoillah Syatori mengaku bangga dengan pelaksanaan kegiatan istighotsah dan pengajian yang berlangsung sukses meskipun diguyur hujan. Ini adalah hujan rahmat, barokah karena kita lebih banyak beristighfar sehingga terhindar dari musibah. 

Senada, Plt Bupati Brebes Budi Wibowo mengajak masyarakat  melakukan koreksi diri, apa yang sudah kita perbuat dan yang akan dilakukan  mendatang. Orang tua, jangan sampai lepas kontrol terhadap putra putrinya karena rentan terkena narkoba, HIV/Aids. Sebab kalau sudah terkena narkoba, HIV/Aids maupun penyakit sosial lainnya bangsa ini menjadi jadi bangsa yang tidak bermartabat.

“Jaga fisik, mental, karakter anak anak kita untuk menjadi anak yang berkualitas,” pungkasnya.

Tahun 2017 bagi masyarakat Kabupaten Brebes adalah tahun politik karena pada 15 Februari 2017 akan digelar pesta demokrasi berupa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes secara langsung dan serentak.

Budi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Pilihan masyarakat akan sangat menentukan arah pembangunan di Kabupaten Brebes untuk lima tahun mendatang. Untuk itu, pilihlah yang sesuai dengan hati nurani masing-masing. 

Istighotsah dan pengajian tahun baru 2017 dimeriahkan pula oleh grup hadrah Tahsiluttilawah Pasarbatang dan mubarokatul ulum dari Banjarharjo. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Dandim letkol inf Ahmad Hadi Hariono, Sekda Brebes H Emastoni Ezam, para ulama, tokoh masyarakat, pemuda dan undangan lainnya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)


Terkait