Daerah
Syuriyah NU Jombang Jelaskan Tiga Karakter yang Harus Dimiliki Kader NU
Ahad, 24 Juli 2016 | 23:00 WIB
Jombang, NU Online
KH Wazir Ali, Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyampaikan terkait tiga karakter yang harus dimiliki kader NU. Pertama, giat bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Nahdliyin hendaknya tak pernah lupa untuk mensyukuri nikmat.
"Saat diberi rizqi hendaklah bersyukur," ujarnya saat memberikan khutbah iftitah di acara halal bihalal PCNU Jombang, Ahad (24/7/2016) siang, di halaman kantor PCNU Jombang.
Sementara karakter yang kedua adalah mudah memaafkan antarsatu dengan yang lain. Meskipun misalnya pada posisi terdzalimi. "Saat didzalimi bisa memaafkan," lanjutnya.
Menurutnya, dengan mengutip penjelesan di Al-Qur'an, memaafkan adalah sifat yang mulia dan dapat medekatkan diri pada Allah SWT. "Jiwa memaafkan lebih dekat daripada ketaqwaan, dan dengan jiwa memaafkan akan memperoleh kemuliaan dari Allah," kata Kiai Wazir, sapaan akrabnya.
Untuk karakter yang terakhir, ia menyebutkan bahwa warga nahdliyin harus dapat meredam emosinya pada saat ada problem yang melanda. "Pada saat emosi, bisa mengendurkan atau menahan emosi tersebut," tuturnya.
Tiga karakter tersebut merupakan salah satu upaya manusia sebagai hamba untuk lebih medekatkan diri kepada Allah SWT supaya tetap berada di jalan yang benar. "Barangsiapa yang memiliki tiga karakter tersebut, Allah akan memelihara dan menutup aibnya. Juga tergolong sebagai manusia yang cinta kepada Allah," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)
KH Wazir Ali, Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyampaikan terkait tiga karakter yang harus dimiliki kader NU. Pertama, giat bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Nahdliyin hendaknya tak pernah lupa untuk mensyukuri nikmat.
"Saat diberi rizqi hendaklah bersyukur," ujarnya saat memberikan khutbah iftitah di acara halal bihalal PCNU Jombang, Ahad (24/7/2016) siang, di halaman kantor PCNU Jombang.
Sementara karakter yang kedua adalah mudah memaafkan antarsatu dengan yang lain. Meskipun misalnya pada posisi terdzalimi. "Saat didzalimi bisa memaafkan," lanjutnya.
Menurutnya, dengan mengutip penjelesan di Al-Qur'an, memaafkan adalah sifat yang mulia dan dapat medekatkan diri pada Allah SWT. "Jiwa memaafkan lebih dekat daripada ketaqwaan, dan dengan jiwa memaafkan akan memperoleh kemuliaan dari Allah," kata Kiai Wazir, sapaan akrabnya.
Untuk karakter yang terakhir, ia menyebutkan bahwa warga nahdliyin harus dapat meredam emosinya pada saat ada problem yang melanda. "Pada saat emosi, bisa mengendurkan atau menahan emosi tersebut," tuturnya.
Tiga karakter tersebut merupakan salah satu upaya manusia sebagai hamba untuk lebih medekatkan diri kepada Allah SWT supaya tetap berada di jalan yang benar. "Barangsiapa yang memiliki tiga karakter tersebut, Allah akan memelihara dan menutup aibnya. Juga tergolong sebagai manusia yang cinta kepada Allah," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)
