Jember, NU Online
Syetan mempunyai keterampilan yang sangat mumpuni dalam menggoda manusia. Gagal dengan cara ‘kasar’ beralih pakai cara halus. Intinya syetan tak penah menyerah untuk berusaha menyeret manusia dalam kubangan dosa, atau setidaknya tak punya pahala. Demikian disampaikan oleh Rais Syuriyah MWCNU Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ustadz Abdurahman Al-Jambuany saat memberikan kultum (kuliah tujuh menit) di Masjid Besar Al-Barokah, Kalisat, Sabtu (17/11).
Menurutnya, syetan mengerti betul sisi-sisi lemah mangsanya. Misalnya saat syetan menggoda seorang alim yang taat beribadah. Untuk mencelakakan dia, syetan membiarkan dia beribadah sebanyak mungkin, karena memang tak mungkin dia dikekang ibadahnya.
“Syetan kemudian membisikan sesuatu dalam hati sang alim terkait kehebatannya dalam beribadah. Maka muncullah perasaan hebat dalam hatinya, bahwa ia merasa nomor satu, lebih hebat dari yang lain karena ibadahnya tekun. Dengan perasaan itu, sebenarnya ia telah hancur, dan misi syetan berhasil,” ujarnya.
Ustadz Abdurahman lalu menukil sebuah hadits tentang orang yang hebat amalnya tapi sia-sia di hahapan Allah. Sekali lagi, itu karena ulah syetan. Pertama, orang yang mati di medan perang. Masyarakat mengira dia syahid karena mati demi membela kebenaran.
“Tapi setelah dihisab, ternyata amalnya kosong, karena ia berjuang tidak ikhlas, yaitu ingin dipuji orang, ingin disebut pahlawan dan sebagainya,” lanjutnya.
Kedua, orang yang alim, fasih membaca Al-Quran, dan hebat dalam berorasi. Tapi ternyata amalnya juga nihil, karena ia mengejar popularitas, ingin kesohor dan sebagainya.
“Terbetik keinginan di hatinya untuk jadi orang terkenal. Di situlah missi syetan sukses,” tambahnya.
Sedangkan yang ketiga adalah orang yang suka menolong orang lain. Ia tak segan-segan membantu kesulitan tetangganya, dan beramal untuk kepentingan umum. Namun syetan terus berusaha membuatnya ingin dipuji karena kepedulian dan aktifitas sosialnya yang tinggi.
“Maka di hatinya muncul perasaan untuk disebut orang dermawan. Dan ini ternyata menyebabkan amalnya sia-sia. Semua itu, intinya syetan selalu mengintai hati setiap manusia untuk tidak ikhlas dalam berbuat baik ,” ungkapnya (Red: Aryudi AR).