Kupang, NU Online
Sejak tahun 1995 sembilan kepala keluarga (KK) di Batu Putih, Timur Tengah Selatan, Nusa tenggara Timur (NTT) mengumpulkan dana secara swadaya untuk membangun masjid yang mereka gunakan sebagai tempat ibadah sehari-hari. Masjid itu diberinama Ar-Rahman.<>
“Kami juga bersyukur masjid sudah jadi, dan jamaah semakin bertambah,” kata Imam Masjid di Batu Putih, Abdul Kadir Jelani dalam acara Safari Ramadhan bersama Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur, Sabtu (22/7) lalu.
Abdul Kadir mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki kekurangan guru agama Islam untuk mendidik generasi muslim setempat.
“Kami butuh banyak guru. Kami ingin agar umat Islam di sekitar masjid Ar-Rahman Batu Putih bisa meningkat dan kualitas keimanannya, dan jauh lebih baik dari masa-masa kami,” katanya.
Secara khusus permintaan itu disampaikan kepada PWNU NTT. “Kami ingin agar ke depan anak-anak kami bisa menjadi iman masjid yang penuh kekurangan ini,” tambahnya.
Ketua PWNU NTT H Jamal Ahmad mengatakan, kegiatan Safari Ramadhan yang dilakukannya bersama para pengurus NU lainnya adalah sebuah jalinan silaturahmi PWNU kepada seluruh umat yang selama ini hampir tidak pernah menjalin silaturahmi.
Menurut Jamal, PWNU ingin lebih mendekatkan diri dengan warga yang berada di wilayah minoritas. Dalam kesempatan itu dirinya menyatakan rasa bangga atas kegigihan warga dalam menjalankan dakwah Islam di wilayah minoritas.
“Seperti Masjid ini, dan beberapa Masjid di Kabupaten TTS (Timur Tengah Selatan NTT) yang berada di dalam pinggiran dengan jumlah umat sekitar 15 Kepala keluarga tetapi mereka mampu untuk mendirikan mushola, sangat luar biasa nilai keumatan saudara-saudar kita,” katanya.
“Maka mereka perlu kita berikan pendekatan dan penguatan terus menerus agar mampu menghadapi cobaan-cobaan yang datang,” tambahnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Ajhar Jowe