Daerah

Soal Pilbup, NU Jember Inginkan Satu Suara

Jumat, 30 Oktober 2009 | 08:55 WIB

Jember, NU Online
Meski pemilihan bupati (Pilbup) masih lama, namun beberapa nama yang bakal maju dalam perhelatan politik tersebut, sudah mulai mencuat. Bahkan beberapa foto bakal calon berukuran besar, sudah banyak bertebaran.

Yang menarik, beberapa tokoh NU juga mulai diperbincangkan. Yang hampir pasti adalah Ketua Lesbumi Jember, Sujatmiko, yang akan maju lewat jalur independen. Wakil bendahara PCNU, H Arum Sabil juga disebut-sebut akan ikut meramaikan Pilbup. Bos Assosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu, cukup mumpuni dari sisi finansial.<>

“Ya memang, seperti kita tahu nama-nama itu sudah mulai muncul kepermukaan. Namun karena NU bukan partai politik, sehingga tidak punya hak untuk mengajukan jago,” jelas Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin di kantor NU, Jum'at pagi (30/10).

Menurut Gus A’ab, --sapaan akrabnya— pihaknya mempersilahkan warga NU untuk ambil bagian dalam perebutan kursi bupati asalkan tidak membawa nama institusi NU. Begitu juga, partai politik manapun tidak dilarang mendekati figur NU yang dianggap kapabel untuk dijadikan sebagai calon bupati atau wakil bupati. “Asalkan sekali lagi, jangan membawa nama NU,” ingatnya.

Ia mengaku khawatir Pilbup kelak akan membawa dampak bagi kerukunan warga NU. Dijelaksannya, setiap perhelatan politik digelar, terutama Pilbup, NU selalu menghadapi persoalan intern yang cukup pelik. Sebab, MWC dan para tokoh penting NU mendukung figur yang berbeda, sehingga otomatis akan berhadap-hadapan karena kepentingannya beda. “Ini yang susah,” ungkap Gus A’ab.

Untuk itulah, Gus A’ab menyatakan masih akan merumuskan cara yang tepat untuk menghadapi Pilbub nanti. Ia berangan-angan agar warga NU kelak satu suara. Caranya, dari sekian figur NU yang maju dalam Pilbub, ditawarkan secara bebas kepada MWC dan ranting untuk dipilih siapa yang paling layak dan disukai.

“Yang terbanyak dipilih, itulah yang kita dukung bersama-sama. Ini semata-mata untuk menghindari  perpecahan warga NU. Sebab, kalau tidak begitu, mereka akan pecah sesuai dengan orang yang menggiringnya,” katanya. (ary)


Terkait