Lombok, NU Online
Pihak pengelola SMA Al-Ma’arif Pandan Indah, Praya Barat Daya, Lombok mengambil kebijakan sembahyang Zuhur berjamaah di kalangan siswanya. Peraturan yang dibuat sejak 2013 itu, berangkat dari keprihatinan pihak sekolah atas lemahnya kesadaran sembahyang berjamaah di kalangan remaja saat ini.
<>
Selain karena besarnya pahala berjamaah, peraturan ini dimaksudkan untuk membentuk tradisi sembahyang berjamaah di kalangan murid sekolah tanpa gerbang dan pagar pembatas ini.

“Untuk membiasakan anak-anak rajin sholat berjamaah,” kata Wakasek Bidang Kesiswaan SMA Al-Ma’arif Pandan Indah, Sahdi di Ruang Guru, Jumat (6/3).

Pihak sekolah, kata Sahdi, prihatin bahwa akhir-akhir ini banyak pelajar tidak menunaikan sholat apalagi berjamaah. Alasan ini awal dari kebijakan sembahyang berjamaah di sekolah yang dibina oleh Ketua MWCNU Praya Barat Daya Ustadz H Mahimuddin.

“Kesemuanya itu menjadi motivasi dasar kami untuk menanam karakter siswa agar tahu bahwa sholat itu merupakan kebutuhan, bukan kewajiban,” terag Sahdi.

Di tempat terpisah, Ketua OSIS SMA Al-Ma’arif Pandan Indah Mainim Daniati mendukung kebijakan sekolahnya. Dirinya mengakui tidak ada masalah dengan program tersebut, “Tidak ada masalah dengan sholat berjamaah sebelum pulang. Saya bersama teman-teman lainnya antusias mengikutinya. Tidak ada yang tidak ikut setiap hari.” (Hadi/Alhafiz K)