Jepara, NU Online
Siswa Madrasah Aliyah Mathalibul Huda Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, menggelar “Bincang Sastra” di madrasah setempat, Jumat (13/3) pagi. Kegiatan yang diikuti 25 peserta kelas X-XII menghadirkan pembicara Kartika Catur Pelita (KCP).
<>
Dalam paparannya Ketua Akademi Menulis Jepara (AMJ) ini menyatakan, dengan bersastra seseorang akan mempunyai empati dan kepedulian terhadap sesama. “Bersastra merupakan cara untuk memaknai hidup,” jelasnya.
Penulis novel “Perjaka” itu menambahkan, selain memaknai kehidupan, sastra juga menjadi sarana aktualisasi pengalaman manusia. Bagi dia, sastra berasal dari bahasa sansekerta “sas” yang berarti pedoman dan “tra” yang bermakna cara.
Lengkapnya, sastra baginya adalah karya yang mengandung kebaikan. “Sehingga dengan bersastra harus memberikan pesan bermakna untuk pembacanya,” tambahnya.
Kuat Pujianto, pembina jurnalistik MA Mathalibul Huda menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan tambahan wawasan siswa-siswi yang berkecimpung dalam kegiatan jurnalistik.
“Dengan kegiatan ini harapan kami anak-anak semakin paham ragam jurnalistik sastra,” harap Kuat.
Senada dengan KCP, ia berharap orang yang bersastra akan mempunyai kepedulian dan empati terhadap sesama. “Tokoh sekaliber Soekarno dan M Hatta merupakan misal sosok yang demen membaca sastra. Maka tidak salah jika dalam memimpin beliau mempunyai empati dan kepedulian terhadap masyarakat,” bebernya.
Untuk memperdalam sastra KCP memberi resep perlunya bersinggungan dengan penulis dan sastrawan secara langsung. “Mengetahui, mencintai, menulis, mengapresiasi dan menginterpretasi merupakan resep untuk bersinggungan dengan sastra,” imbuh KCP. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)