Banda Aceh, NU Online
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Banda Aceh kemarin (24/9) menggelar silaturahmi warga nahdlyin sekaligus membuka secara resmi Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) untuk dibina menjadi kader-kader baru PC PMII Kota Banda Aceh di masa yang akan datang.
Acara yang dibuka langsung oleh Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) yang saat ini dijabat oleh Drs. H. Abdullah Basyah, BA ini dihadiri oleh 120 orang, yang terdiri dari para peserta MAPABA, seluruh warga nahdlyyin se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar serta para sesepuh PMII baik itu yang berada dalam Kota Banda Aceh maupun di daerah-daerah lain diluar aceh.
<>Hadir juga utusan dari Pengurus Besar PMII Pusat yang berada di Jakarta dan alumni PC PMII Kota Bekasi, juga beberapa anggota legislatif terpilih pada pemilu 2004 lalu, yang notabene merupakan alumni militan PC PMII Kota Banda Aceh.
Menurut ketua panitia Fakhrurrazi, kegiatan ini sengaja dilakukan mengingat menjelang habisnya masa pengurusan PC PMII Kota Banda Aceh saat ini dan didorong dengan momentum penerimaan mahasiswa/i baru pada beberapa PTN dan PTS yang ada diseluruh Kota Banda Aceh.
Pelaksanaan MAPABA dan silaturahmi warga nahdlyyin kali ini dinilai tepat yang dibuktikan dengan banyaknya peserta dan undangan yang hadir. Hal tersebut juga dibenarkan oleh sekretaris panitia Arief Jauhari. Ia menambahkan bahwa acara dilangsungkan dari tanggal 24 S/D 27 September 2004 bertempat di Aula Aziziyah Komplek Asrama Haji Banda Aceh.
Pada kesempatan ini pula Ketua PC PMII Kota Banda Aceh menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia pelaksana MAPABA dan silaturahmi warga nahdlyyin yang telah berusaha keras untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini kedepan diharapkan dapat menghasilkan kader-kader yang akan lebih mampu memajukan PC PMII Kota Banda Aceh pada khususnya dan PMII pada umumnya. Sesuai dengan tema yang diusung dalam kegiatan tersebut yaitu dengan kader potensial mari kita wujudkan profesionalisme PMII.
Kontributor : Muntadhar
