Pamekasan, NU Online
Tabayun atau klarifikasi atas berbagai isu dan informasi harus selalu dikedepankan. Lebih-lebih jika isu tersebut diragukan kebenarannya. Sebab jika tidak, hal itu bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berakibat fatal. Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pamekasan, Madura, Syafiuddin saat memberikan pengarahan dalam Rutinan Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Proppo, di Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Ahad (25/11) malam.
Menurutnya, tabayun harus menjadi tradisi bagi kader Ansor. Jangan sampai terjadi isu yang belum jelas kebenaranya ditelan begitu saja, sehingga mudah menghakimi orang lain.
"Karena sikap mudah menghakimi adalah bukan perilaku kita sebagai kader penerus estafet kepemimpinan NU," tukasnya.
Pria yang akrab disapa Kang Syafi' tersebut menegaskan, ketika ada fitnah yang beberapa minggu belakangan ini mendera Banser, maka kader Ansor tidak boleh reaktif. Termasuk dalam menyikapi persoalan kebangsaan lainnya. Sebab sikap reaktif akan merugikan Ansor sendiri.
"Kita pertajam tabayun biar tidak salah langkah," lanjutnya.
Kang Syafi' meminta jajaran pengurus PAC GP Ansor Proppo untuk selalu bahu-membahu guna mewujudkan visi-misi organisasi, diantaranya adalah menyatukan umat dan menebar kedamaian.
Kegiatan tersebut, di samping diisi dengan shalawatan dan zikiran, juga diisi dengan kajian pemantapan ke-Ansoran. Menurut Ketua PAC GP Ansor Proppo, Subhan Maulana, hal tersebut untuk memupuk rasa cinta kader agar menjiwai organisasinya, sehingga ada ruh atau haddam positif yang melekat pada kader.
"Sehingga nantinya bisa menjawab segala tantangan dan ancaman dari kelompok yang tidak bertanggung jawab," tukasnya. (Hairul Anam/Aryudi AR).