Daerah

Shalawat Bareng Muallaf Bergema di Benteng Vastenburg Solo

Ahad, 1 September 2013 | 01:54 WIB

Solo, NU Online
Kawasan Benteng Vastenburg di jalan Jenderal Soedirman, Solo, Jawa Tengah, Jumat (30/8) malam dipadati oleh sekitar 30.000 jamaah yang berpakaian putih. Solo sebagai “Kota Shalawat” itu kembali menggelar acara Shalawat Akbar dan Halal bi Halal masyarakat Solo raya.
<>
Perhelatan yang dihadiri Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dan seorang muallaf, Robby Sumampow, ini menyedot banyak pengunjung. Sejak pukul 18.30 WIB mereka membuat kawasan tersebut penuh sesak.

Berbeda dengan acara shalawatan biasanya, acara ini didukung oleh beberapa elemen masyarakat lintas agama Solo diantaranya, Ahbabul Musthafa, PCNU Solo, Jamuri, Kadin Solo, PMS (Persatuan Masyarakat Surakarta), Himpunan Fuqing, Sosialita Solo, dan sejumlah elemen lainnya.

Sehingga, tidak hanya umat muslim saja yang hadir memenuhi kawasan Benteng Vastenburg yang kini dimiliki Robby Sumampow, pengusaha besar yang pada akhir Ramadhan yang lalu telah menjadi muallaf.

Robby Sumampow yang duduk bersandingan dengan Habib Syech terlihat senang melihat kawasan tersebut dipadati oleh puluhan ribu jamaah pecinta shalawat. Ia yang kabarnya diislamkan oleh Habib Syech ini memang cukup menyita perhatian, khususnya masyarakat Solo.

Di sela-sela shalawatnya, Habib Syech yang selalu terlihat cerah wajahnya menyampaikan beberapa tausiyah tentang akhlak Nabi Muhammad SAW. Ia bercerita bahwa suatu hari di zaman Rasulullah, ada seseorang yang kencing di masjid. Para sahabat marah melihat apa yang dilakukan orang tersebut dan hendak memukulinya.

Namun Rasulullah justru menghalangi perlakuan para sahabat. Rasulullah menjelaskan secara baik-baik kepada para sahabat bahwa mungkin saja orang tersebut tidak tahu kalau ini masjid. Dan betul bahwa ia tidak tahu kalau tempat yang dikencinginya itu adalah masjid tempat ibadah. Kemudian Rasulullah pun menasehatinya tentang etika kencing di tempat yang benar.

“Dari kisah tersebut hikmahnya adalah kalau melihat suatu kesalahan jangan langsung emosi. Dicari tahu dulu apa latar belakang ia melakukannya. Karena ucapan seperti ini (yang dilakukan para sahabat) malah bisa menambah permasalahan baru,” tutur Habib dengan bijak
.Dalam acara malam hari itu, hadir pula walikota Solo FX Rudiyatmo yang turut memberi pesan kepada seluruh masyarakat Solo. 

“Solo sebagai Kota Shalawat lebih membudayakan apa yang menjadi aktivitas warga Solo. Apa yang terjadi pada Senin kemarin (di Keraton Solo) bisa diselesaikan secara musyawarrah mufakat,” ujar Rudi.

Terakhir Habib Syech menyampaikan apa yang menjadi keprihatinannya dan masyarakat Solo secara umum. “Semoga Keraton Solo kembali rukun,” pungkasnya. (Ahmad Rodif Hafidz/Mahbib)


Terkait