Daerah

Shalawat Badar Jadi Spirit Anas Entaskan Kemiskinan di Banyuwangi

Kamis, 16 Februari 2017 | 06:34 WIB

Banyuwangi, NU Online
Shalawat Badar yang dianggit oleh Ketua PCNU Banyuwangi tahun 60-an KH Ali Mansur mengambil inspirasi dari kegigihan para pejuang perang Badar di era Nabi Muhammad. Perang yang terjadi kedua Hijriyah itu, memberikan kemenangan umat Islam melawan pasukan kafir Quraisy. 300-an pasukan muslim mampu mengalahkan seribuan pasukan musuh. 

Spirit yang demikianlah yang menjadi inspirasi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk memerangi kemiskinan di daerahnya. "Jika kita membaca sejarah, perang Badar itu menjadi inspirasi dan spirit untuk kita bersama dalam memerangi angka kemiskinan di Banyuwangi," ungkap Anas saat pembukaan Musrembangcam se-Kabupaten Banyuwangi di Pantai Blimbingsari, Kamis (16/2).

Untuk memerangi kemiskinan tersebut, Bupati Anas terus melakukan upaya pembenahan. "Berbagai infrastruktur kita bangun, baik jalan, irigasi maupun IT untuk memberikan pelayanan, penguatan desa dengan smart kampung, peningkatan pendidikan dan kesehatan serta mendorong industri kecil dan menengah menjadi ikhtiar kami memberantas kemiskinan," ujar mantan Ketua Umum IPNU tersebut. 

Akan tetapi berbagai tantangan global, nasional dan lokal, menuntut Banyuwangi tidak hanya berikhtiar, tapi juga harus diiringi dengan doa. "Jika kita hanya mengandalkan usaha kita, maka kita akan ketinggalan dengan daerah lain. Oleh karena itu, penting untuk melengkapinya dengan doa, yaitu dengan sholawat Badar," papar Ketua ISNU Jawa Timur itu. 

Selama ini, Banyuwangi mampu menurunkan angka kemiskinan. Pada tahun 2010, data BPS menunjukkan angka kemiskinan Banyuwangi mencapai 20 persen. Di bawah kepemimpinan Bupati Anas berhasil menekannya hingga menjadi 9,70 persen berdasar data BPS tahun 2016.

"Namun angka 9,70 persen ini masih banyak. Jika dihitung masih ada sekitar 146 ribu jiwa. Maka, kita harus terus berbenah dan terus berdoa," ungkap Bupati Banyuwangi dua periode tersebut. 

"Maka, saya harap setiap Camat harus mengawali setiap kegiatan dengan shalawat Badar," pungkasnya. (Ayunk Notonegoro/Fathoni)


Terkait