Semarang, NU Online
Setan selalu datang dalam majelis dzikir. Yaitu tempat berkumpulnya orang yang di dalamnya ada aktivitas mengingat Gusti Allah Subhanahu Wataala. Yang dilakukan setan adalah menggoda dan membuat mengantuk para peserta majlis itu.
Majelis dzikir itu bisa berupa pengajian umum, tahlilan, manaqiban, mauludan, dan lain sebagainya. Semua disebut sebagai bagian dari sirotol mustaqim. Jalan yang lurus yang menuju ridho Gusti Allah.
<>
KH Ulil Albab Semarang menyampaikan hal itu saat memberikan muidhoh hasanah dalam acara halal bihalal Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Ngaliyan di rumah Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Semarang, Taufik Rahman, Jl Srinindito V/20 Semarang, kemarin.
Hadir dalam acara tersebut, jajaran pengurus syuriyah maupun tanfidziyah MWC NU Kecamatan Ngaliyan, pengurus lembaga, lanjnah, para pimpinan badan otonom NU Kecamatan Ngaliyan, serta sejumlah pejabat Kemenag Kota Semarang, para pemangku wilayah setempat dan warga muslimin sekitar rumah shohibul bait.
Kiai Ulil menerangkan, semanjak Iblis diusir dari surga, dia bersumpah kepada Gusti Allah, pasti akan selalu mendatangi setiap hal yang menjadi sirotol mustaqim (jalan lurus) yang dilakukan manusia di dunia. Agar semua orang mengikuti setan.
Ulil lantas mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 16-17: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
Dilanjutkannya, dia telah meneliti soal tersebut selama 15 tahun. Kesimpulannya, di setiap majlis dzikir setan selalu berhasil membaut sebagian pesertanya mengantuk. Kalau tidak ada yang menantuk sama sekali, malah patut dipertanyakan.
“Saya sudah meneliti ayat ini dengan pengamatan lapangan selama 15 tahun. Memang setan selalu berhasil. Kalau ada majslis dzikir kok tidak ada yang mengantuk sama sekali, malah patut dipertanyakan,” ujarnya dengan bergurau.
Dia katakan, suatu pentas dangdut meski tengah malam hadirinnya dijamin tak ada yang mengantuk. Sebab, kata dia, tidak ada setan yang menggoda. Kalaupun ada yang tidur, itu sebab capek secara fisik semata.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PAC GP Ansor Kecataman Ngaliyan M. Sholeh didampingi Kasatkoryon Banser Ngaliyan Muhlisin menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil melaksanakan agenda organisasi terkait dengan kegiatan Ramadhan dan lebaran.
“Kami dengan dukungan para kiai, telah melaksanakan program kerja selama Ramadhan dan lebaran. Kemenag Kota Semarang sangat banyak memberi dukungan. Terimakasih sampaikan,” ujar Soleh melanjutkan ucapan serupa dari ketua panitia M Asyhar.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan