Kudus, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama sudah tidak diragukan lagi sebagai pihak yang memiliki semangat kebangsaan atau nasionalisme. Organisasi yang didirikan para kiai tersebut selalu kukuh menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari rongrongan ideologi radikal.
<>
Hal itu mengemuka pada seminar “Peran Pemuda sebagai Pilar Pembangunan Bangsa; Pemuda Mandiri dan Berkarakter” yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus bekerja sama Kesbangpolinmas Kudus di Kantor PCNU, Selasa (24/3).
Hadir sebagai sebagai pembicara Kanit V Satuan Intelijen Keamanan PolresKudus Subhan SH, Hakim Pengadilan Negeri Kudus Syafiq dan pengurus Lakpesdam Kudus Abdul Jalil.
Menurut Subkhan, sejak munculnya gerakan terorisme tidak ada satu pun kader dari NU yang terlibat faham radikalisme ataupun ISIS. Anak-anak muda NU tidak mudah terpengaruh dengan virus ideologi ISIS yang berkembang belakangan ini.
"Ini artinya NU telah berhasil menanamkan nilai-nilai ideologi yang dianutnya termasuk nasionalisme," katanya.
Pembicara kedua, Syafiq mengatakan semangat kebangsaan Nahdlatul Ulama sudah ditunjukkan KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU) yang telah memperjuangkan negara dan mengakui Pancasila sebagai dasar negara.
"Kalau Mbah Hasyim saja mengakui demikian, berarti kader penerus NU pasti tidak diragukan akan semangat kebangsaanya," tandasnya.
Syafiq menjelaskan bangsa Indonesia tercermin dengan lahirnya "PBNU" yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Keempatnya merupakan warisan pendiri Nahdlatul Ulama yang harus tetap dipertahankan.
Sementara Abdul Jalil mendorong kader muda NU untuk selalu menjadi mandiri dan berkarakter. Kemandirian pemuda bisa terbentuk melalui pengembangan entrepreneur (kewirausahaan). "Sedangkan pemuda berkarakter tercermin dari prilaku ataupun akhlak sehari-sehari," tandasnya.
Kegiatan yang dimoderatori mantan Ketua PC IPNU Kudus Saiful Anas ini diikuti ratusan pelajar dan anggota dari IPNU, IPPNU, Fatayat, dan GP Ansor. Hadir dalam kesempatan itu kepala Kesbangpolinmas Djati Sholichah yang membuka acara tersebut. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)