Way Kanan, NU Online
Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Way Kanan I Gede Klipz Darmaja meminta jatah membicarakan tindakan Gus Dur yang sejalan dengan Pancasila pada "Saresehan Kesetiaan Pancasila dan NKRI" digelar untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2016.
"Saya bicara mengenai Gus Dur saja. Saya lebih paham mengenai beliau karena merupakan idola saya banget," ujar Gede di Blambangan Umpu, Senin (30/5).
Klipz menegaskan, Indonesia membutuhkan Nahdlatul Ulama (NU), Pemuda Ansor dan tokoh-tokoh sebagaimana Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Untuk diketahui, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan akan menggelar Apel Kesetiaan Pancasila dan NKRI sebagai tindak lanjut arahan Pimpinan Pusat GP Ansor.
Kegiatan kebangsaan ini akan dilaksanakan di sejumlah tempat dengan menitikberatkan pada implementasi atau pelaksanaan sila-sila yang terkandung di dalamnya.
Untuk pelaksanaan sila ketiga, Persatuan Indonesia, Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan bekerjasama dengan Pemuda Katolik dan Peradah menggelar saresehan bertempat di SMP Bakti Baradatu, Rabu, 1 Juni 2016, pukul 19.00 WIB hingga selesai.
Pada rapat koordinasi disepakati pembacaan teks Pancasila akan dibaca bersamaan oleh pimpinan masing-masing organisasi kepemudaan diikuti semua peserta dilanjutkan dengan saresehan.
Aktivis Pemuda Katolik Andreas Natalis Sapta Aji mendapat jatah menyampaikan Pancasila dan keteladanan Mahatma Gandhi. Adapun Ketua Ansor Way Kanan mendapat tugas menyampaikan Pancasila dan perilaku humanis budayawan, arsitek, aktivis, rohaniawan, penulis, serta aktivis pembela wong cilik Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau dikenal Romo Mangun.
"Nilai kemanusiaan terkandung dalam Pancasila yang hingga hari ini hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu harus disampaikan pada publik. Kepanjangan "K" pada NKRI sebagaimana amanat konstitusi ialah 'kesatuan' bukan 'khilafah'. Pancasila harus dilaksanakan, bukan hanya diteriakkan semata," tegas Gatot.
Pelaksanaan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa diambila PAC Pakuan Ratu dengan menggelar tahlil dan yasin ditujukan bagi pahlawan bangsa, pendiri dan pejuang Nahdlatul Ulama serta doa bersama demi keutuhan NKRI. Adapun sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diambil PAC Negara Batin.
Untuk penerapan sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia akan diisi dengan kegiatan "Penguatan organisasi dan pelatihan kepemimpinan sosial di Masyarakat bagi kader PAC Ansor Baradatu, Banjit, Rebang Tangkas, Kasui dan Blambangan Umpu dengan narasumber Agung Rahadi Hidayat, Ketua PAC Ansor Way Tuba yang juga Sekretaris Palang Merah Indonesia Way Kanan. (Syuhud Tsaqafi/Fathoni)