Daerah

Santri Perlu Praktik Dakwah Lapangan

Jumat, 26 Januari 2018 | 13:25 WIB

Santri Perlu Praktik Dakwah Lapangan

Santri Pesantren Al-Hidayah peserta PDLS.

Purwokerto, NU Online
Kiprah santri di masyarakat mempunyai banyak ragam. Program pondok pesantren sebagai wadah bagi para santri juga selalu berkembang. Hal itu seperti yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci.

Pondok yang didirikan oleh KH Noer Iskandar al-Barsyani itu mempersiapkan para santrinya untuk terjun di masyarakat dengan menyelenggarakan Praktik Dakwah Lapangan Santri (PDLS).

Kegiatan yang dimulai dari Rabu, (17/1) dan berlangsung selama sepekan itu diselenggarakan di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dengan jumlah peserta 46 santri kelas XI Aliyah.

Ketua Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Hidayah (MDSA) Biqih Zulmy mengungkapkan kegiatan tersebut dilakukan guna mempersiapkan santri yang siap dan matang dalam bermasyarakat. 

“Bermasyarakat adalah keniscayaan, tetapi kedewasaan dan kesiapan menghadapinya adalah pilihan,” ujar alumni IAIN Purwokerto itu saat dihubungi NU Online, Kamis (25/1).

Ia mengungkapkan tidak hanya pelajar formal yang praktik. Santri pun perlu praktik dan melihat langsung keadaan masyarakat agar nantinya tidak ada jarak antara masyarakat dengan santri. Bahkan kondisi sosial masyarakat yang berbeda menurutnya adalah tantangan bagi santri yang harus bisa dihadapi dengan bijak dan sebaik mungkin.
 
“Dakwah adalah mengajar, bukan menghajar, mengajar kepada yang ma’ruf harus juga dengan cara yang ma’ruf,” tambahnya.

Ia mengharapkan dengan diadakannya kegiatan PDLS ini, santri mampu menjadi kader yang rahmatallil ‘alamin dan bijak dalam menghadapi masyarakat.

Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun. Beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya pelatihan hadrah, pelatihan adzan, pelatihan membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk menambah pengetahuan masyarakat perihal peribadatan, diadakan kajian fikih selepas shalat maghrib di beberapa tempat terutama masjid. (M. Ilhamul Qolbi/Fathoni)


Terkait