Yogyakarta, NU Online
Pondok Pesantran Aji Mahasiswa al-Muhsin mengadakan sekolah menulis untuk mengkader santri-santri supaya memiliki budaya tulis menulis-menulis yang baik. Selain keahlian dalam ilmu agama, santri juga harus memiliki keahlian menulis.
<>
Pengasuh Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin Anis Masduki pada pelatihan pada hari Sabtu (3/1) mengajak kepada para peserta untuk membiasakan menulis sejak dini.
“Santri harus membiasakan untuk menulis seperti para kiai terdahulu. Peradaban maju dimulai dari karya tulis,” tuturnya dalam sambutan.
Ia menambahkan, kiai dulu bergulat dalam dunia tulis-menulis seperti Hadratush Syekh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, KH Sahal Mahfudz, dan kiai-kiai lainnya. Sekolah menulis, lanjut dia, diharapkan melahirkan generasi seperti mereka.
Para narasumber yang didaulat untuk melatih diantaranya Pemimpin Redaksi Majalah Bangkit Muhammadun AS, novelis Aguk Irawan dan dosen UIN Sunan Kalijaga Muhammad Chirzin.
Pada pelatihan bertema “Menulis itu gampang” dihadiri para santri dari berbagai pesantren dan mahasiswa se-Daerah Istimewa Yogyakarta. (suhendra/abdullah)