Sanlat, Siswa Pesantren Ar-Ridho Ditatar Wawasan Jurnalistik
Jumat, 10 Agustus 2012 | 04:29 WIB
Depok, NU Online
Pondok Pesantren Ar-Ridho, yang terletak di Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, menggelar pesantren kilat (Sanlat) yang dilaksanakan mulai Senin hingga Kamis (6-9/8). Kegiatan ini diikuti100 peserta pilihan dari berbagai jenjang mulai SMP, MTs, MA hingga SMK.<>
Penanggungjawab Sanlat Pesantren Ar-Ridho, Ustad Munandar Ma’mun kepada NU Online di Depok, Kamis, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program tahunan yang rutin dilaksanakan pada setiap Ramadhan.
“Dari tahun ke tahun kami aktif menggelar sanlat dengan peserta pilihan dari berbagai unit pendidikan yang berada di lingkungan Yayasan Pembangunan Ar-Ridho,” kata Ustad Munandar Ma’mun.
Lebih lanjut pria yang menamatkan studi S1 pada Fakultas Usuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menuturkan, pada sanlat kali ini, para peserta diajari wawasan tentang jurnalistik dan praktik nulis, dengan menghadirkan Ahmad Fahir, kontributor NU Online.
“Sanlat kali ini kami setting berbeda dengan sanlat-sanlat sebelumnya. Kami masukkan materi tentang jurnalistik. Hal ini penting sebagai wawasan dan keterampilan bagi peserta,” ujar Munandar.
Dikemukakannya, dengan adanya pembekalan tentang wawasan jurnalistik, diharapkan ke depan banyak alumni Pesantren Ar-Ridho yang terjun ke dunia media. “Harus ada alumni Pesantren Ar-Ridho yang terjun ke dunia media. Jadi potensi alumni tersebar ke berbagai sektor,” ungkapnya.
Ketua Panitia Sanlat, Asep menambahkan, pada kegiatan tersebut para peserta juga diberikan orientasi tentang aqidah ahlussunnah wal jamaah dan wawasan ke-NU-an, yang disampaikan oleh Kabid Haji Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat yang juga pimpinan Pesantren Ar-Ridho, KH A Buchory.
Materi-materi lainnya yang disampaikan dalam sanlat tersebut menyangkut wawasan kitab kuning, akhlak, dan keorganisasian.
“Kami berharap kegiatan sanlat yang digelar selama empat hari ini dapat memberikan bekal dan wawasan kepapada para santri, baik terkait jurnalistik, ke-NU-an, keorganisasian maupun kepesantrenan,” terangnya.
Redaktur : A, Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Fahir