Solo, NU Online
Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1434 H, belum lama ini (6/7) sejumlah elemen di Kota Solo mengadakan sarasehan yang bertemakan “Solo Menyambut Ramadhan: Kotane Aman, Ibadahe Tenang”.
<>
Acara yang diprakarsai oleh GP Ansor Solo dan GKJ Klasis Sala tersebut digelar di Pendhapi Gede, Balaikota Solo. Kurang lebih 100 peserta yang berasal dari kalangan ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mahasiswa, hadir dalam acara sarasehan yang diisi dengan diskusi ini.
Dalam sambutannya Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo mengajak semua pihak untuk mewujudkan iklim kondusif, ”Sudah sepantasnya kita hilangkan image negatif bahwa Solo sebagai kota suhu pendek. Oleh karena itu, segala persoalan perlu dikomunikasikan dengan baik agar tidak terjadi salah paham satu sama lain,” paparnya.
Senada dengan yang dilontarkan Wawali, Polresta Solo, Kompol Fahrudin meminta semua kalangan masyarakat untuk bersama menciptakan suasana aman dan nyaman di Kota Solo, selama bulan puasa.
“Demi Solo yang kondusif, mari kita saling menghormati satu sama lain. Tidak usah ada ribut-ribut untuk mengamankan ibadah di bulan puasa. Sudah ada aparat yang menangani,” ujarnya.
Sedangkan Ketua PCNU Kota Solo, Helmy Sa’dillah, menyampaikan pandangannya terkait berbagai isu tindak kekerasan yang sering terjadi menjelang datangnya bulan Ramadhan.
“Kalau dari warga saya (Nadhliyin-red) insyaallah bisa menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Solo. Intinya kita saling toleransi dan memahami ibadah yang dilakukan oleh setiap umat beragama,” tuturnya.
Dari acara sarasehan yang juga dihadiri oleh Pendeta Uri Christian Sakti Labeti ini para tokoh agama dan masyarakat menginginkan terciptanya suasana aman dan tenang dalam setiap peribadatan yang dilakukan oleh masing-masing umat agama di Kota Bengawan ini.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Rodif Hafidz, Ajie Najmuddin