Daerah

Ramadhan Toleran di Bawah Patung Gus Dur

Ahad, 26 Juni 2016 | 15:00 WIB

Purwakarta, NU Online
Para Jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) Purwakarta berpartisipasi aktif dalam kegiatan buka puasa bersama yang difasilitasi salah satu komunitas jurnalis di Purwakarta, Sabtu (25/6). Acara ini tergolong unik karena mengambil tempat di bawah patung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid. 

Acara tersebut digelar masih dalam bingkai kegiatan Pemkab Purwakarta yang mengambil tema "Ramadhan Toleran". Selain menyediakan buka puasa gratis dengan hidangan ta'jil juga diisi dengan santunan kepada sejumlah anak yatim dari Yayasan Pagelaran Purwakarta. Seluruh undangan dan warga sekitar tampak sumringah mengikuti kegiatan meski area tersebut sempat diguyur hujan.

Kepala Gereja Kristen Pasundan (GKP) Purwakarta Pdt Adama Sihite mengaku bersyukur atas partisipasi aktif seluruh stakeholder kegiatan baik panitia maupun peserta.

"Bagi kami ini kesempatan untuk berbagi kasih dengan saudara – saudara sekalian, ini momen untuk saling menghormati dan menghargai keragaman," ujarnya kepada para wartawan yang hadir.

Acara tersebut digelar masih dalam bingkai kegiatan Pemkab Purwakarta yang mengambil tema "Ramadhan Toleran" Selain  menyediakan buka puasa gratis dengan hidangan Ta'jil juga diisi dengan santunan kepada sejumlah anak yatim dari Yayasan Pagelaran Purwakarta. Seluruh undangan dan warga sekitar tampak semeringah mengikuti kegiatan meski area tersebut sempat diguyur hujan.

Menurut Adama, pihaknya mengapresasi pemilihan tempat Patung Gus Dur karena memiliki makna sebagai simbol toleransi dan pluralisme.

"Ini makna sejati pluralisme di Indonesia. Ternyata kita temukan di Purwakarta. Tentu patut kita syukuri dan patut pula untuk dilanjutkan pada kesempatan mendatang bukan hanya di bulan Ramadhan," ujarnya.

Ketua Panitia Acara Adi Kurniawan Tarigan mengatakan agenda ini sengaja digelar untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang sudah aktif menyerukan Ramadhan Toleran.

"Sudah kita ketahui bersama bahwa Indonesia ini plural. Saya kira Purwakarta sudah menjadi corong untuk menyerukan pluralisme itu ke daerah lain di Jawa Barat yang kita ketahui sangat rentan isu intoleransi," jelasnya.

Selain itu, acara ini juga digelar dalam rangka memperingati empat tahun berdirinya organisasi jurnalis yang dia pimpin. Meski kegiatan ini sederhana dia berharap mampu memantapkan nilai toleransi dan menjadi inspirasi daerah lain.

"Intinya ulang tahun. Tetapi karena momentumnya Ramadhan kenapa tidak kita berbagi dengan sesama. Sambil menjunjung tinggi persatuan dan saling menghormati satu sama lain," katanya.(Anisa/Zunus)


Terkait