Daerah

Ramadhan, IPNU-IPPNU Tambah Ramai Kegiatan

Jumat, 2 Agustus 2013 | 07:23 WIB

Kudus, NU Online
Bagi pelajar, Ramadhan biasanya diidentikkan dengan libur kegiatan. Namun, hal demikian tidak berlaku bagi IPNU-IPPNU Kudus pada semua tingkatan. Bahkan, sebagai organisasi pelajar aktifitas pada bulan berkah ini meningkat tajam.<>

Tentu saja, kegiatan favorit pada bulan Ramadhan adalah buka bersama (bukber) diantara pengurus, kader dan anggota IPNU-IPPNU. Kemasan acara bukber masing-masing tingkatan berbeda, sesuai kreatifitas mereka. Dari acara keagamaan seperti tadarus, khatmil qur’an, santunan yatim piatu maupun sekedar untuk koordinasi pengurus.

Pantauan NU Online, dari 135 Ranting (desa) dan 9 Anak Cabang (kecamatan) IPNU-IPPNU di Kota Kretek ini, sebagian besar mengadakan buka bersama yang bertempat di madrasah ataupun kantor sekretariatnya. Dalam acara tersebut, bukber yang diadakan ranting maupun anak cabang selalu mengawali dengan takhtimul qur’an bin nadhar dan mengakhiri acara dengan tarawih bersama.

Melihat syiar Ramadhan yang diadakan IPNU-IPPNU itu, seringkali pengurus cabang atau anak cabang tidak buka puasa di rumahnya karena harus mendatangi undangan bukber Ranting maupun Ancab setiap sore.

Ketua PC IPPNU Kudus Risda Umami membenarkan maraknya aktifitas pada bulan penuh berkah ini. Dikatakan, buka bersama di kalangan IPNU-IPPNU telah menjadi sebuah tradisi tahunan. Tujuannya, membangun jiwa (kebersamaan), kepedulian serta mempererat tali silaturrahim antar maupun inter pengurus, kader dan anggota.

“Pada dasarnya, buka bersama tidak jauh beda dari kegiatan rutinan (selapanan), namun untuk bulan puasa memiliki makna mendalam untuk menjaga kebersamaan dan mengalap berkahnya,” katanya kepada NU Online, Kamis (1/8).

Ia mengapresiasi Ranting-Anak Cabang yang terus menggeliat melalui berbagai kegiatan yang bisa dirasakan oleh anggota maupun masyarakat.

“IPNU-IPPNU adalah organisasi kader penerus perjuangan NU dan bangsa sehingga eksistensinya harus tetap kita jaga melalui bentuk kegiatan,” imbuh Risda.

Dari catatan NU Online, IPNU-IPPNU di Kudus berjalan sangat dinamis dan kreatif.  Acara Ramadhanan bisa menjadi tolok ukur bahwa bila ada kegiatan bukber berarti organisasi di desa atau kecamatan masih ‘hidup’. Bila sebaliknya, kondisi IPNU-IPPNU perlu dibangkitkan kembali.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib


Terkait