Daerah

Puluhan Tahun, Pengajian Tafsir Mama Bintang Diwarnai Pasar Kemisan

Jumat, 31 Agustus 2018 | 18:00 WIB

Puluhan Tahun, Pengajian Tafsir Mama Bintang Diwarnai Pasar Kemisan

KH Amang Muhammad, cucu KH Hasan Basri

Bandung, NU Online
Pengajian Tafsir Jalalayn di Gang Kaum Kaler, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, tiap Kamis pagi hingga menjelang dzuhur, terus berdenyut hingga kini, sejak puluhan tahun silam. Pengajian tersebut tidak hanya didatangi para kiai dan santri, tapi para penjual dan pembeli, turut meramaikan suasana dan menjadi pusat perekonomian. 

Pengajian Tafsir Jalalayn ini berlangsung di Masjid Bintang oleh ulama besar KH Muhammad Hasan Basri bin H Abdillah bin Sumapraja, atau yang lebih dikenal dengan nama Ajengan Bintang. KH Muhammad Hasan Basri yang wafat tahun 1948, merupakan keturunan kelima dari Dalem Aria Wiaratanudatar, seorang penyebar agama Islam di Kabupaten Cianjur. 

Kegiatan pengajian Tafsir Jalalayn dilanjutkan cucunya, KH Amang Muhammad yang melanjutkan ayahnya Mama Ajengan KH Muhsin. 

"Amanat Mama Bintang, pengajian Tafsir Jalalayn harus terus dilanjutkan anak-cucunya," kata Ajengan Amang kepada NU Online beberapa waktu lalu. 

Menurut Mustasyar PCNU Kabupaten Sukabumi ini, Tafsir Jalalayn merupakan tafsir yang cocok untuk kalangan umum. Hal itu menjadi alasan kenapa leluhurnya tetap menggunakan tafsir itu. Meski demikian, dalam menyampaikan pengajaran, ia akan memperkayanya dengan tafsir-tafsir yang lain. 

Ajengan Ujang Syamsuddin, merupakan salah seorang yang rutin mengikuti kajian tafsir di Masjid Bintang tersebut. 

"Saya sejak 2003 mengikuti pengajian Tafsir Jalalayn oleh Ajengan Amang," katanya ketika dihubungi NU Online Jumat (31/8).

Ia mengaku mendapat wawasan banyak mengikuti pengajian tersebut karena yang didapat tidak hanya dari Tafsir Jalalayn.

"Saya tidak pernah meninggalkan Kemisan kalau tidak ada keperluan mendadak," pungkasnya. (Abdullah Alawi)


Terkait