Pamekasan, NU Online
Kader PMII Pamekasan menemukan banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pamekasan tidak diperhatikan pemerintah setempat. Bahkan, keberadaaan mereka juga belum didata secara pasti di Dinas Koperasi dan UKM setempat.
<>
Ketua PMII Pamekasan Ach Qusyairi mendesak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk lebih serius membina UMKM di Pamekasan. Sebab, UMKM utamanya di pedesaan, jauh dari perhatian pemerintah.
“Di Pamekasan banyak UMKM yang masih belum tersentuh dan terkelola dengan baik. Makanya kami minta kepada Dinas Koperasi untuk serius mengurusi UMKM di Pamekasan,” tekan Qusyairi kepada NU Online, Jumat (7/11).
Langkah awal yang harus disiapkan Dinas Koperasi itu, kata Qusyairi, mulai melakukan pendataan terhadap UMKM. Dari data awal itu, kita semua mudah mengetahui jumlahnya dan bagaimana perkembangan setiap UMKM yang dibina Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan.
"Pendataan itu penting, supaya keberadaan UMKM bisa dibina dan dievaluasi secara berkala," lanjut Qusyairi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Pamekasan Herman Priyanto mengaku perkembangan UMKM di Pamekasan memang agak tersendat. Sebab, pihaknya masih belum bisa melaksanakan program yang berhubungan dengan permodalan bagi UMKM di Pamekasan. Yang ada hanyalah pelatihan keterampilan.
“Kalau bantuan permodalan belum diprogram. Tapi kalau pelatihan-pelatihan sudah ada,” kata Herman.
Namun Herman membantah jika jumlah UMKM di Pamekasan dikatakan tidak terdata. Kendati demikian, Herman belum bisa membuka jumlahnya karena ada kaitannya dengan UMKM yang dibina pemerintah provinsi dan kabupaten. Selain itu, dia beralasan masih butuh waktu membuka berkas untuk bisa mengetahui data valid tentang jumlah UMKM binaannya.
“Kalau data, harus buka-buka berkas dulu dan waktunya lama. Apalagi ada yang binaannya provinsi dan ada yang kabupaten. Tapi yang jelas sudah terdata,” tandasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)