Daerah

PMII Harus Tampilkan Islam Sesuai Indonesia

Sabtu, 28 Mei 2011 | 08:47 WIB

Padang, NU Online
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus menampilkan Islam yang sesuai dengan bumi Indonesia. Jangan sampai kader PMII mengembangkan Islam yang Arab-araban dan Islam barat-baratan. Karena keduanya tidak sesuai dengan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia.

Ketua Pengurus Cabang PMII Kota Habibullah mengungkapkan hal itu saat pelantikan PC PMII Kota Padang, Sabtu (28/5/2011) di Padang. Dikatakan, belakangan ini banyak muncul Islam yang berbau Arab-araban yang cenderung radikal. Sedangkan Islam barat-baratan cenderung liberal.
<>
“PMII hanya mengembangkan Islam yang berpahamkan Ahlussunnah wal Jamaah. Islam yang tidak radikal dan tidak pula liberal. Untuk itu, Islam yang dikembangkan PMII adalah yang toleran, moderat, saling menghargai, dan tidak dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama,” kata Habibullah.

Pelantikan dihadiri Departemen Hukum, HAM dan Advokasi PB PMII Ulil Amri, Mabincab PMII Padang H.Amiruddin, Ketua KNPI Padang Nisfan Jumadil, Sekretaris PW GP Ansor Sumbar Zulhardi Z Latif, dan kader PMII di Kota Padang, Ketua PC PMII Demisioner Firdaus.

Habibullah mengajak kader PMII Kota Padang untuk terus  mengembangkan Islam Indonesia yang berpahamkan Ahlussunnah Waljamaah. Menjauhkan sikap kekerasan dalam mengajak orang lain berbuat kebaikan.

Ketua Umum PB PMII diwakili Departemen Hukum, HAM dan Advokasi Ulil Amri menyebutkan, untuk membendung paham Islam radikal dan liberal, penguatan ideologi PMII dikalangan kader semakin penting. Penguatan ideologi ini merupakan jawaban terhadap upaya membendung paham-paham keagamaan yang tidak sesuai dengan kultur Indonesia.

“Di tengah tidak jelasnya suasana dan arah kehidupan berbangsa dan bernegara sejak era reformasi, penguatan ideologi bagi kader PMII amat penting. Sehingga kader PMII harus mampu memenej masalah kehidupan sehingga cita-cita pendiri bangsa ini dapat diwujudkan,” kata Ulil Amri mantan Ketua PC PMII Padang ini.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor : Bagindo Armaidi Tanjung


Terkait