Yogyakarta, NU Online
IPPNU Kota Yogyakarta saat ini dipimpin oleh Aini Silvy Arofah, Penanggung jawab Sementara (Pjs). Pasalnya, Nailil Tashil Amania, ketua IPPNU terpaksa vakum dalam waktu dua bulan lebih, yaitu pertengahan bulan Juni hingga akhir bulan Agustus. <>
Pilihan untuk vakum ini dikarenakan pihaknya harus menyelesaikan tugas akhir akademiknya. “Awalnya Mbak Tashil (panggilan akrab Tashil Nailul Amani, red.) minta mundurin diri. Tapi kami tidak mau. Akhirnya kami putuskan untuk mengadakan Pjs saja,” tutur Aini Silvy Arofah yang akrab disapa Aini ini pada Sabtu (7/6) di kampusnya, UIN Sunan Kalijaga.
Dalam kesempatan yang berbeda, Aini menjelaskan kronologi pemilihannya sebagai Pjs. “Pertengahan Mei kemarin saya di rumah. Karena posisinya waktu itu tugas-tugas (tugas akhir, red.) pondok dan kampus sudah selesai. Kemudian saya di-SMS mbak Maya (Maya Rokhanah, salah satu pengurus PW IPPNU) untuk mengikuti rapat seluruh ketua PC IPPNU DIY. Pada waktu yang sama, harian (harian PC IPPNU Kota Yogyakarta, red.) yang lain juga SMS tentang Mbak Tashil yang diminta untuk mundur sama Bapaknya untuk merampungkan skripsi sekaligus meminta saya untuk jadi Pjs,” ungkapnya.
Pjs yang awalnya menduduki posisi koordinator divisi Pengembangan Organisasi dan Pengkaderan ini mengaku bahwa pihaknya semula menolak permintaan ini. Namun karena setelah dipertimbangkan hanya dia saja yang tanggung jawab akademik dan pondoknya sudah selesai, maka akhirnya tanggung jawab ini ia terima dengan catatan dia menjadi PJS selama satu bulan saja, yaitu sejak 15 Juni hingga 15 Juli nanti. Dan posisi Pjs selanjutnya akan diisi oleh Rina Mulyani, sekretaris IPPNU PC Kota Yogyakarta.
“Saya urut pengurus-pengurus yang memungkinkan untuk jadi Pjs (dari segi posisi struktural, red.). Tapi ternyata memang tidak ada yang memungkinkan. Ada yang tidak bisa dihubungi, KKN, mengejar munaqasyah bulan ini, dan ada juga yang sibuk banget,” ujarnya menuturkan kondisi yang waktu itu terjadi.
Selama dirinya menjadi Pjs, Aini mengaku dirinya memiliki agenda yang ingin dijalankan. “Sebenarnya saya punya misi (agenda kepengurusan, red.). Selain menjalankan apa yang telah diprogramkan oleh Mbak Tashil, juga ingin menetralisir keadaan. Dalam waktu satu bulan ini saya ingin punya prestasi, nilai lah. Kita melebur antar angkatan,” kata Pjs kelahiran Bali ini. Setelah pihaknya terpilih dan menerima tanggung jawab sebagai Pjs, resuffle ditubuh kepengurusan langsung dilakukan.
Beberapa pengurus yang tidak aktif dan memundurkan diri diganti dengan anggota IPPNU yang potensial. Beberapa di antaranya yaitu koordinator divisi Bakat dan Mina, Dana dan Usaha, serta Pendidikan dan Advokasi. Tak hanya itu, di awal kepemimpinannya pihaknya juga melakukan up grading personalia kepengurusan yang telah di-resuffle. Agenda-agenda IPPNU PC Kota Yogyakarta untuk bulan Ramadhan pun telah disiapkan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah