Kulonprogo, NU Online
"Ngatah-ngatahi maos shalawat, sebab shalawat niku kunci menyelesaikan masalah." Petuah dari Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan ini terus terngiang di benak H Fariq Nur Rokhim, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dan ternyata ini pula yang mengantarkannya sebagai juara pertama Kepala KUA Berprestasi Tingkat DIY. Dengan raihan nilai 88,4, Fariq meraih predikat sangat baik. Prestasi semakin lengkap saat KUA Nanggulan juga ditahbiskan sebagai KUA Kecamatan Teladan Tingkat DIY Tahun 2019 dengan nilai 92,8. Penganugerahan disampaikan di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Fariq, keberadaan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya selaku Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) itu juga berpesan agar dirinya mencintai dzurriyah Rasul. "Kunci ketiga agar mencintai anak yatim," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (3/7).
Fariq menambahkan, ia mulai ikut pengajian Habib Luthfi sejak 2007. "Kalau hati sedang sempit gundah gulana, begitu sowan beliau hati langsung terasa lapang, longgar dan terang," ungkap lelaki kelahiran 29 Juni 1981 ini.
Menurut Fariq, tiga tahun terakhir dirinya merasakan seolah Habib Luthfi ada di hati dan selalu membersihkan hati. "Kalau saya mau berbuat melenceng, rasanya beliau selalu mengawasi," jelasnya. Sepertinya Maulana Habib memang spesial memperbaiki hati santri dan jamaahnya, lanjut ayah tiga anak ini.
Fariq sendiri melaju ke tingkat nasional berkat Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan dan Aduan Terpadu (SIMPADU) yang dimiliki KUA-nya. "Daftar nikah atau pesan hari tidak perlu ke KUA, cukup via SIMPADU, nanti datangnya ke KUA tinggal melengkapi berkas," terangnya.
Selain layanan pendaftaran, cek dan pesan hari pernikahan, Fariq menggaransi aplikasi SIMPADU dapat meringkas layanan rekomendasi, duplikat dan administrasi wakaf masing-masing 1 menit. "Aplikasi juga menyediakan layanan kemasjidan, zakat, aduan dan kepuasan masyarakat, serta penyuluhan atau ustadz, pusaka sakinah, muallaf, e-banking dan lain-lain," pungkasnya. (Bramma Aji Putra/Ibnu Nawawi)