Sukoharjo, NU Online
Salah satu peninggalan keraton Mataram Kartasura yang masih utuh adalah sebuah masjid yang berada di dalam area benteng yang melingkar dan di sebelah selatan dari area pemakaman. Dan bila diamati dengan teliti maka bentuknya mirip dengan masjid agung Surakarta.<>
Pada jaman Keraton Kasunanan Surakarta dipimpin oleh raja Paku Buwono Sepuluh, dibagun sebuah masjid di petilasan Keraton Kartasura yang menjadi cikal bakal Keraton Kasunanan Surakarta. Masjid yang diberi nama Hastana ini dibangun pada tahun 1826 ini dan sampai sekarang masih dipergunakan oleh umat muslim untuk beribadah.
Sebagian besar bangunan masjid masih asli dari pertama kali dibangun, seperti pitu, jendela, tiang penyangga, mimbar dan juga bedug masih asli. Hanya bagian teras dan beberapa peralatan elektronik yang beberapa kali dilakukan penggantian dengan yang baru.
Pihak takmir masjid maupun warga sekitar mengaku tidak berani merubah ataupun merenovasi bangunan utama karena dilarang oleh pihak Keraton Surakarta.
Menurut takmir masjid hastana, H Ahmad Kasnento, warga setempat tidak berani merehab ataupun merenovasi bangunan utama masjid. “Warga hanya berani menambahkan serambi atau teras untuk menampung jamaah yang semakin banyak,” paparnya.
Di atas pintu masuk dan jendela masih nampak ciri khas keraton Surakarta dengan ukiran kayu berwarna biru dan merah dengan ornamen bunga kantil. Di tengah ukiran terdapat lambang mahkota yang bertuliskan aksara Jawa yang bisa diartikan angka 1826.
Sedangkan di sisi kanan bangunan masih terdapat sebuah bedug dan kentongan yang masih asli sejak ratusan tahun meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini tidak pernah lagi dipakai.
Meskipun sebagian besar bangunan sudah berumur ratusan tahun, namun masjid ini masih berdiri kokoh. Selain digunakan untuk tempat ibadah, masjid ini menjadi salah satu saksi adanya kerajaan Islam yang berkuasa di bumi Kartasura. (Ahmad Rosyidi/Anam)