Kudus, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Miftahul Huda 01 dan 02 Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus mengadakan Pesantren Ramadhan, Ahad (19/6). Kegiatan yang bertempat di aula MINU Miftahul Huda 01 ini diikuti 150 anak didik dari kelas 4-6.
Selama satu hari, para peserta didik mendapat bekal materi dasar hukum amaliah Ahlussunnah wal Jamaah, teori dan praktik shalat sesuai ajaran Rasulullah SAW. Pada kesempatan itu, mereka juga menyantuni anak yatim piatu yang dilanjutkan buka puasa bersama dan sembahyang tarawih di aula madrasah setempat.
Salah seorang guru pendamping Mahfudz Nahrowi mengatakan, kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Tujuannya, melatih anak didik memiliki kesalehan pribadi maupun sosial dengan membiasakan beribadah kepada Allah dan berbagi memberikan santunan kepada sesama.
"Dalam pemberian santunan tahun ini, anak-anak menyalurkan santunan kepada 13 yatim piatu di madrasahnya uang tunai sebesar Rp 4,5 juta yang terkumpul dari iuran siswa, guru dan aghniya’ (orang kaya). Jumlah tersebut dibagikan untuk masing-masing anak mendapatkan Rp 450 ribu/yatim piatu, Rp 275.000,-/yatim dan yang piatu Rp 135.000/anak," jelasnya.
Sementara materi amaliah Aswaja, ujar Nahrowi, merupakan bentuk penguatan akidah Aswaja An-Nahdliyah dalam rangka membentengi anak didik dari maraknya aliran-aliran baru yang berkedok pemurnian ajaran Islam padahal ajarannya melenceng dan menyesatkan.
"Kami berikhtiar mengenalkan dan mendidik Aswaja secara dini kepada anak-anak supaya mereka memahami ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah dan tidak mudah tergerus oleh aliran yang menyesatkan," tandasnya kepada NU Online. (Qomarul Adib/Mahbib)
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Miftahul Huda 01 dan 02 Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus mengadakan Pesantren Ramadhan, Ahad (19/6). Kegiatan yang bertempat di aula MINU Miftahul Huda 01 ini diikuti 150 anak didik dari kelas 4-6.
Selama satu hari, para peserta didik mendapat bekal materi dasar hukum amaliah Ahlussunnah wal Jamaah, teori dan praktik shalat sesuai ajaran Rasulullah SAW. Pada kesempatan itu, mereka juga menyantuni anak yatim piatu yang dilanjutkan buka puasa bersama dan sembahyang tarawih di aula madrasah setempat.
Salah seorang guru pendamping Mahfudz Nahrowi mengatakan, kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Tujuannya, melatih anak didik memiliki kesalehan pribadi maupun sosial dengan membiasakan beribadah kepada Allah dan berbagi memberikan santunan kepada sesama.
"Dalam pemberian santunan tahun ini, anak-anak menyalurkan santunan kepada 13 yatim piatu di madrasahnya uang tunai sebesar Rp 4,5 juta yang terkumpul dari iuran siswa, guru dan aghniya’ (orang kaya). Jumlah tersebut dibagikan untuk masing-masing anak mendapatkan Rp 450 ribu/yatim piatu, Rp 275.000,-/yatim dan yang piatu Rp 135.000/anak," jelasnya.
Sementara materi amaliah Aswaja, ujar Nahrowi, merupakan bentuk penguatan akidah Aswaja An-Nahdliyah dalam rangka membentengi anak didik dari maraknya aliran-aliran baru yang berkedok pemurnian ajaran Islam padahal ajarannya melenceng dan menyesatkan.
"Kami berikhtiar mengenalkan dan mendidik Aswaja secara dini kepada anak-anak supaya mereka memahami ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah dan tidak mudah tergerus oleh aliran yang menyesatkan," tandasnya kepada NU Online. (Qomarul Adib/Mahbib)
