Pesantren Pertanian Kembangkan Gula Kelapa dan Merica Perdu
Selasa, 10 Februari 2015 | 13:03 WIB
Banyumas, NU Online
Keberadaan Pesantren Pertanian Taman Lestari dusun Peninis, desa Windujaya, kecamatan Kedungbanteng kabupaten Banyumas kini tengah memperbaiki kurikulum pertanian di lingkungan pesantrennya. Dibantu masyarakat secara swadaya, pesantren Pertanian berencana membudidayakan secara sederhana gula kelapa dan merica perdu.
<>
Ketua PBNU KH Abbas Mu'in saat diskusi kurikulum Pesantren Pertanian di Sokaraja, ahad (8/2) lalu berharap, keberadaan pesantren ini dapat membangkitkan gelora bertani bagi para santri. Dukungan material sangat dibutuhkan mengingat sarana yang tersedia masih terbatas.
"Kalau santri sudah mau bertani, diharapkan ia juga dapat mengajarkan ke masyarakat sehingga pertanian kita dapat terselamatkan," ujar Kiai asal Pamijen, Sokaraja itu. Ia juga berharap dukungan pemerintah setempat diperkuat agar visi-misi pesantren tersebut dapat terwujud.
Kiai Abas mengatakan, untuk mewujudkan pendidikan pertanian yang matang, perlu dibentuk kurikulum pertanian agar pendidikan pertanian yang dikembangkan berhasil serta berjalan secara terorganisasi.
"Model pesantren ini termasuk baru dan langka, kami mendorong segera melakukan pembenahan dan penguatan sumber daya manusia yang siap untuk mengelola," ujarnya.
Menurut salah satu pengasuh pesantren Akhmad Iksan, pengelola pesantren harus siap “babad alas” untuk melengkapi infrastruktur dan sarana prasarana pendidikannya. Salah satunya dengan menggandeng sejumlah pengusaha dan pemerintah setempat agar pengembangan yang diharapkan berhasil.
Untuk membenahi sistem pendidikannya, dibutuhkan kurikulum pesantren berbasis pertanian yang mumpuni. Kurikulum pendidikan pesantren ini tidak hanya memberikan pendidikan santri, namun diintegrasikan tentang pengelolaan pertanian.
"Kalau melihat geografis yakni pegunungan, yang bisa dikembangkan ke depan adalah gula kelapa dan merica perdu. Kedua jenis ini cukup tepat karena proses pengelolaannya yang tidak terlalu berat," jelasnya.
Pengasuh lainnya Dr KH Moh Roqib mengatakan, guna mematangkan kurikulum pesantren pertanian, pihaknya akan mendatangkan para ahli untuk mendesain kurikulum pendidikan dan pertanian. (Agus Riyanto/Alhafiz K)