Daerah

Pesantren Al-Muhibbin Latih Mental Santri dengan Khutbah Jumat Keliling

Jumat, 10 Agustus 2018 | 16:00 WIB

Jombang, NU Online
Dalam rangka menjalin hubungan harmonis antara pesantren dan masyarakat, Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas rutin mengirim santrinya untuk safari atau keliling Khutbah Jumat dan khataman Al-Qur’an dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kali ini para santri tersebut mengunjungi Dusun Balongsuruh, Desa Balonggemek, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jumat (10/8). Santri pilihan ini dikirim di bawah pengawasan Departemen Syiar Dakwah (Syida) Al-Muhibbin.

"Khataman Al-Qur’an dan Khutbah Jum'at ini rutin kita lakukan setiap seminggu sekali. Ini termasuk pengabdian masyarakat bagi kita. Membangun dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Tapi untuk tempat tergantung kesiapan dari pengurus pesantren dan tempat yang dikunjungi. Kegiatan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun hingga kini," jelas Kepala Departemen Syida Fadlan Murtadlo.

Lanjut Fadlan, santri yang dikirim untuk mengikuti kegiatan khataman Al-Qur’an dan Khutbah Jumat terlebih dahulu dibekali materi syarat dan rukun khutbah. Bagi santri yang dirasa memiliki kemampuan layak barulah dikirim untuk menjadi khatib.

Tidak hanya khatib, para santri juga diminta menjadi muazin sekaligus bilal Shalat Jumat. Sehingga test yang dilakukan pengurus pesantren juga meliputi bilal. Hal ini guna mengantisipasi terjadi banyak kesalahan saat proses menyampai materi khutbah dan bilal.

"Kita test dan kasih pengarahan dulu sebelum terjun ke lapangan. Jadi ada tahap seleksinya gitu. Di pesantren kita ada ribuan santri dan tidak mungkin kita berangkatkan semuanya," ujarnya.

Ia menambahkan tujuan lain dari giat ini yaitu menyiapkan santri-santri untuk terjun ke masyarakat. Hanya saja sementara ini ruang lingkup safari Khutbah Jumat ini terfokus di Kabupaten Jombang saja. Hal ini karena terbatasnya waktu dan kendaraan.

"Semoga dapat membekali para santri kelak ketika terjun ke masyarakat. Alhamdulillah kita mendapat kepercayaan dari masyarakat, terbukti beberapa masjid justru meminta pondok untuk mengirimkan santri-santrinya agar tidak hanya mengisi khutbah di masjid daerahnya saja melainkan ada kegiatan lainnya juga," beber Fadlan.

Santri asal Provinisi Jambi ini berharap kedepan pihaknya bisa mengirim kader lebih banyak lagi. Karena melihat hasil dari proyek ini banyak santri yang kini menjadi tokoh besar ketika kembali kerumah masing-masing. Padahal diawal mengikuti program safari khutbah banyak yang tidak percaya diri.

"Manfaatnya besar sekali, bahkan banyak alumni program Khutbah Jumat keliling ini sekarang menjadi khatib tetap di daerahnya. Yang pasti, mental para santri semakin terasah dan kuat serta siap menyebarkan agama Islam. Kita ingin kirim lebih banyak tapi terbatas kendaraan yang mengangkut," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Abdullah Alawi)


Terkait