Pontianak, NU Online

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar refleksi Sumpah Pemuda. Kegiatan dikemas dengan deklarasi pembentukan PMII Pontianak Raya di Aula Kementrian Agama, Ahad (28/10).

Kegiatan refleksi dihadiri ratusan kader, baik dari PMII IAIN Pontianak, Mempawah dan Sambas. Tidak lupa beberapa senior seperti Sahbudi dan Nasir Wahab,

Sahbudi dalam refeksinya menjelaskan tentang lagu PMII yang sebenarnya adalah pengakuan atau itiraf kader PMII.

“Di dalamnya mengandung dua hal yang harus dipegang teguh,” katanya. Yaitu kebangsaan dan keyakinan, yaitu Indonesia dan agama Islam, lanjutnya. 

Dalam pandangannya, nasib bangsa ada di tangan pemuda. “Jadi pemuda harus kritis dan tidak termakan hoaks,” ungkapnya.

Di ujung refleksi, Sahbudi mengingatkan criteria insane terbaik. “Manusia itu yang dilihat adalah manfaatnya bagi orang lain, seperti halnya PMII yang memiliki cita cita kadernya menjadi ulul albab” jelasnya. Di manapun berada menurutnya, kader PMII harus mampu mewarnai, lanjutnya.

Acara dimeriahkan penampilan dari kesenian PMII Akar Rumput yang menyajikan berbagai hiburan yang setiap tampilannya mengandung nilai positif sebagai refleksi Sumpah Pemuda. 

Hiburan yang ditampilkan meliputi tarian Kipas Saman yang menggambarkan keberagaman suku namun tetap menyatu, kemudian teaterikal puisi, pembacan puisi, dan akustik. (Maulida/Ibnu Nawawi)