Makassar, NU Online
Pertemuan 350 Alim Ulama Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan yang sedianya dilaksanakan sesuai jadwal mulai tanggal 7-8 Juli 2007 bertempat di Hotel Singgasana Makassar kemungkinan besar diundurkan waktunya.
Ketua Panitia Musyawarah Alim Ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan M Ruslan kepada kontributor NU Online mengatakan, pengunduran waktu pelaksanaan kegiatan pertemuan alim ulama ini lebih disebabkan oleh pengaturan jadwal protokoler Gubernur yang belum sesuai dengan jadwal Panitia Pelaksana.
<>"Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang dijadwalkan hadir untuk membuka acara yang dimaksud memiliki agenda kegiatan lainnya bersamaan dengan waktu pembukaan acara temu alim ulama terbesar yang dilakukan oleh PWNU Sulawesi Selatan," katanya di Makassar, Selasa (26/6).
Kehadiran Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Amin Syam pada saat acara pertemuan Alim Ulama sangat dirasakan besar manfaatnya sebab hal ini berkaitan dengan pembahasan mengenai hal-hal yang menyangkut perkembangan Provinsi Sulawesi Selatan kedepan baik itu menyangkut bidang Sosial, Ekonomi, Pendidikan dan lain sebagainya yang langsung menyentuh masyarakat umum dan khususnya warga nahdliyin.
Selain itu kapasitas Amin Syam sebagai Mustasyar PWNU mampu memberikan pencerahan dan informasi terbaru mengenai pembangunan yang telah terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan.
Namun, lanjut M. Ruslan, panitia masih tetap mengagendakan pertemuan tersebut pada tanggal 7-8 Juli. Bila acara diundur, kemungkinan paling lambat seminggu dari jadwal pertama yang telah diagendakan.
Mustasyar PBNU AGH Sanusi Baco yang memimpin rapat minggu lalu menyampaikan bahwa insya Allah Ketua Umum PBNU KH. Achmad Hasyim Muzadi dan Rais A'am Dr. KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh akan hadir dalam acara Pertemuan Alim Ulama NU dimana pertemuan ini sangat penting kaitannya dalam rangka progress pengembangan kaderisasi warga NU khususnya di Sulawesi Selatan.
"Yang hadir sebagai utusan nantinya adalah perwakilan dari seluruh PCNU se-Sulawesi Selatan serta para pimpinan pondok-pondok pesantren yang sejalan dengan Visi dan Misi NU," tandas Muhammad Tonang Cawidu yang juga adalah Wakil Sekretaris Tanfidziyah PWNU Sulawesi Selatan.(sas)