Probolinggo, NU Online
Pesantren Rofi’atul Islam yang kini diasuh KH Munir Kholili ini terus berbenah agar mutu lulusan pesantren lebih baik dari sebelumnya. Pesantren di desa Sentong kecamatan Krejengan, Probolinggo yang didirikan KH Rofi’i Samsudin tahun 1841 lalu, menyediakan perpustakaan bagi santri.
<>
Menurut Kiai Munir, kitab klasik itu milik putranya, M Amin Qutbi Munir.
“Kitab-kitab ini merupakan kitab yang diajarkan di pesantren Sarang dan Hadramaut, Yaman. Kebetulan anak saya mondok di sana,” tutur Kiai Munir, Rabu (21/5).
Melalui perpustakaan itu, kata Kiai Munir, santri dapat meminjam berbagai macam buku baik buku agama maupun umum. Sehingga, pengetahuan santri bisa terus bertambah.
“Perpustakaan ini disediakan agar para santri tidak kesulitan untuk mencari referensi buku-buku pelajaran,” jelasnya.
Seperti yang lain, pesantren Rofi’atul Islam menerapkan sistem pendidikan salafiyah. “Santri mulai mengikuti kegiatan sejak pukul 03.00 WIB dengan sholat Tahajjud dan sholat Subuh. Selanjutnya mengaji kitab kuning hingga pukul 07.30,” kata kiai yang juga Ketua MUI Probolinggo ini.
Pesantren ini mengutamakan pendidikan akhlak bagi para santri. Hal itu tergambar dalam usaha yang selalu menekankan pada keutamaan perilaku terpuji. “Percuma punya santri pintar, tetapi akhlaknya jelek. Apalagi tak menghormati orang tua. Itu yang tidak kami harapkan,” tegasnya.
Aktivitas santri dilanjutkan pada pukul 08.00-12.00, di mana santri belajar di madrasah diniyah. Selesai sholat Zuhur berjamaah, santri juga mendapat siraman ilmu pengetahuan dari pengasuh. “Setelah itu santri masuk ke SMP atau SMA sejak siang hingga sore hari,” tuturnya.
Pesantren ini menerapkan metode pendidikan salafiyah yang meliputi madrasah diniyah, pengajian kitab kuning, halaqah diniyah, dan tahfizhul qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan setelah sholat Maghrib yang dilanjutkan dengan pengajian Al-Quran.
“Lalu belajar membaca kitab klasik hingga pukul 21.00. Bagi santri yang tidak sekolah pada sore hari, ada pengajian khusus pendalaman kitab klasik,” ujar Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan ini. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)