Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahmad Samsul Rijal mengatakan, bahwa ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah sangat penting ditanamkan sekaligus ditingkatkan pada kalangan santri sejak dini.
Menurutnya, pondasi jam’iyah NU adalah komunitas pesantren dan peran penting dari semua elemen-elemen di dalamnya. Peran tersebut hendaknya terus diintensifkan dengan berbagai pola yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. “Perlu intensif untuk menguatkan Aswaja serta Jam’iyyahnya (NU) di kalangan santri,” ujarnya, Jum’at (11/3) di Jombang.
Selain itu, pesantren menjadi media kaderisasi strategis dalam membentuk regenerasi muslim dan ulama untuk melanjutkan syiar-syiar Islam, juga dalam membangun pradaban keilmuan di kalangan santri.
Dengan demikian, kata Rijal sapaan akrabnya, pesantren juga membutuhkan penguatan-penguatan sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini adalah pengasuh, yayasan dan elemen terpenting yang lain terhadap sistem pesantren yang dikelola. Dan juga ajaran-ajaran yang diterapkan, termasuk pemahaman Aswaja.
Jika tidak demikian, sistem pesantren kropos dan penerapan Aswaja an-Nahdliyah tidak digalakkan pada santri sejak dini, maka akan mudah diintervensi oleh kelompok-kelompok yang memiliki ideologi berbeda dan bertentengan dengan ideologi NU, di antaranya adalah radikalisme.
“Bila pengenalan serta penguatan Aswaja dan jamiyyah NU sebagai jam'iyyah harokah diiniyyah-ijtima’iyah tidak kuat, maka ada potensi alumni pesantren direkruit oleh jamiyyah harokah lain sebagai kader mereka dengan ideologi dan tujuan perjuangan yang berbeda dengan NU,” katanya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)