Perkuat Peran Sosial-Ekonomi, Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Banuroja dan LPPNU Gorontalo Gelar Halaqah Pertanian
Sabtu, 26 April 2025 | 17:00 WIB

Halaqah Pertanian yang digelar atas kerja sama Pesantren Salafiyah Syafiiyah Banuroja dan LPP PWNU Gorontalo, Sabtu (26/4/2025). (Foto: dok. Pesantren)
Pohuwato, NU Online
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Banuroja bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LPP PWNU) Gorontalo menyelenggarakan Halaqah Pertanian.
Agenda yang mengusung tema Pesantren dan Ikhtiar Kolektif Menuju Kesejahteraan ini digelar di Aula Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Banuroja, Pohuwato, pada Sabtu (26/4/2025) siang.
Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Banuroja Gus Aniq Nawawi menjelaskan bahwa Halaqah Pertanian ini digelar sebagai bagian dari ikhtiar memperluas kontribusi dalam bidang sosial-ekonomi.
Di sisi lain, kata Gus Aniq, kegiatan ini menjadi penegasan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
“Kita ingin kehadiran pesantren dirasakan lebih luas, tidak hanya lewat dakwah dan pendidikan, tetapi juga lewat pendampingan riil. Kita ingin membersamai para petani, pelaku UMKM, dan masyarakat ekonomi kecil,” tutur Pengasuh Pesantren, Gus Aniq Nawawi.
Melalui halaqah ini, para peserta yang terdiri dari alumni, petani, kelompok tani, hingga mitra strategis berdialog aktif untuk merumuskan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) seputar tantangan di bidang pertanian, mulai dari akses modal, literasi pertanian, kualitas lahan, hingga manajemen hasil panen.

Gus Aniq memastikan bahwa ke depan, pesantren juga berencana memperluas peranannya ke sektor UMKM, perikanan, dan penguatan ekonomi rumah tangga.
Dengan ikhtiar ini, lanjut Gus Aniq menegaskan bahwa memperjuangkan kesejahteraan masyarakat merupakan bagian dari misi moral dan spiritual pesantren.
Baca Juga
NU dan Kemandirian Ekonomi Pertanian
"Upaya kolektif ini harus dimulai dari sawah, ladang, hingga warung rakyat," tegas Gus Aniq.
Ketua LPP PWNU Gorontalo Selamet Jumantoro menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata keterlibatan NU dalam membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi lokal.
“Ini bukan semata tentang bertani, ini tentang harga diri masyarakat. Pesantren harus berada di garis depan gerakan pemberdayaan ekonomi ummat,” tegasnya.
Selain memetakan persoalan, Selamat berharap agar halaqah ini menghasilkan langkah konkret, yakni pembentukan unit pendamping tani berbasis pesantren serta penyusunan program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan.