Jember, NU Online
Dalam rangka memperingati Harlah Ke-58, PMII dan IKA PMII Cabang Jember mendeklarasikan manifesto kerakyatan. Manifesto yang dibacakan Ketua PC PMII Jember, Adil Satria Putra tersebut memuat tiga poin.
Pertama, nilai keislaman PMII disandarkan pada prinsip Islam Ahlussunnah wal Jama'ah Annahdliyah. Pandangan keislaman yang tak lagi mempertentangkan antara iman berislam dan spirit berkebangsaan.
Kedua, nilai kebangsaan PMII tidak dapat dilepaskan dari ikhtiar perjuangan menjalankan amanah cita-cita kemerdekaan sebagaimana termaktub dalam tujuan organisasi yakni membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah serta berkomitmen pada cita-cita kemerdekaan RI.
"Ketiga, bahwa PMII sebagai gerbong masyarakat sipil bertanggung jawab untuk menanggung dan menyelesaikan amanat penderitaan rakyat," jelas Adil di kantor Sekretariat Bersama Kantor IKA PMII, Jalan Semeru, Jember, Jawa Timur Jum'at (20/4).
Manifesto itu, jelas Adil, sebagai ungkapan untuk menyikapi situasi nasional yang mengalami keretakan nilai-nilai berbangsa dan bernegara karena benturan politik temporal yang acapkali mengkploitasi isu-isu berbasis agama.
"Itu harus menjadi keprihatinan kita semua," tambahnya.
Sebelum manifesto itu dibacakan, lebih dahulu digelar istigotsah dan dialog di tempat yang sama yang dihadiri oleh sekitar 100 undangan yang terdiri dari anggota PMII, alumni serta perwakilan petani dan buruh (Aryudi Abdul Razaq/Muiz).