Daerah

Pergunu Jadi Bagian untuk Mempertahankan Aswaja

Sabtu, 2 Juni 2018 | 07:30 WIB

Bekasi, NU Online
Saat didaulat sebagai pengisi materi kajian Ramadhan, Ayi Nurdin menyampaikan setidaknya terdapat dua  peran penting Pergunu. Diharapkan peran ini dapat diemban dengan baik sebagai bagian dari kontribusi bagi peningkatan sumber daya manusia atau SDM.

Ayu Nurdin yang juga dewan pakar dalam kajian Ramadhan mengemukakan peran penting yang diemban Pergunu. “Yaitu,  Pergunu sebagai kepanjangan tangan NU harus menjadi bagian yang mempertahankan Islam Aswaja,” katanya, Jumat (1/6). Islam Aswaja yang dimaksud adalah komitmen untuk tawasut, tasamuh, tawazun dan i'tidal di lingkungan pendidikan. 

“Termasuk  membendung fundamentalisme dan radikalisme di sekolah-sekolah,” tegasnya.

Yang kedua, Pergunu sebagai organisasi profesi guru punya tanggung jawab untuk meningkatkan para anggotanya dalam peningkatkan kapasitas SDM guru. “Juga peningkatan kesejahteraan guru serta spiritualitasnya,” ungkapnya.

Maksud spiritualitas guru adalah bagaimana guru yang tergabung di Pergunu memiliki spirit yang dicontohkan para ulama terdahulu dalam mendidik.

“Selain bernuansa horizontal, juga vertikal seperti bertujuan ibadah, menjalankannya secara ikhlas, tawakkal untuk hasilnya,” jelasnya. 

Sedangkan Kiai Lukman yang didaulat mengisi tausiyah Ramadhan mengingatkan agar puasa yang dijalani ini tidak sekadar menahan lapar dan dahaga. “Namun juga melatih kita untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang baik dengan sikap maupun perilaku terutama mampu menjaga lisan dan pikiran kita agar  selalu berkata dan berpikiran baik dan benar,” ungkapnya.

Sedangkan Ketua Pergunu Kota Bekasi, Heri Kuswara menuturkan, tema Peran Strategis Pergunu di Era Disruptif sengaja dipilih dalam rangka memberikan semangat dan motivasi kepada guru NU.

“Agar mereka kian cerdas dalam menggunakan dan memanfaatkan  teknologi informasi dan teknologi komunikasi berbasis digital dan IoT (Internet Of Thing)  atau yang dikenal dengan Istilah Cloud Computing,” ungkapnya. 

Oleh karenanya saat ini program strategis yang sedang dijalankan oleh Pergunu Kota Bekasi adalah melaksanakan berbagai seminar dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi digital. 

“Penguasaan teknologi digital berbasis internet dewasa ini sebuah keharusan yang tak terelakan bagi guru NU dalam menjawab tantangan zaman” tuturnya.  

Heri menambahkan selain penguasaan digital berbasis internet, guru NU harus cerdas dan kreatif dalam menemukan metode pendidikan. “Sehingga mampu mengembangkan kapasitas kognitif peserta didik menjadi Higher order mental skills, berfikir kritis dan sistemik agar tetap eksis diera disruptif ini,” ungkapnya. 

“Relevansi pengajaran dan pendidikan harus sejalan dengan perkembangan zaman dan IPTEK dengan tetap memberikan perhatian yang besar terhadap aspek humanities,” pungkas dia. (Heru Kuswara/Ibnu Nawawi
 
 
 



Terkait