Daerah

Pergaulan Anak Kian Liar, Pasrahkan Saja ke Pesantren

Sabtu, 21 Mei 2016 | 23:02 WIB

Jombang, NU Online
Mengapa anak usia pelajar harus berada di pesantren? Karena lingkungan dan pergaulan di sekitar mereka semakin memprihatinkan. Para orang tua tidak bisa melakukan kontrol kepada anak lantaran keterbatasan waktu dan kesempatan yang dimiliki.

Peringatan ini disampaikan Nyai Hj Uci Nurul Hidayati saat menyampaikan mauidhah hasanah pada peringatan Hari Lahir Ke-70 Muslimat NU di alun-alun Jombang, Sabtu (21/5).

"Tantangan zaman semakin besar dan harus diwaspadai," kata Nyai Uci. Telah banyak kasus menjerat anak muda dan remaja serta mereka yang masih usia pelajar. Di antaranya adalah narkoba, pergaulan bebas serta kemunculan akidah yang tidak sesuai dengan Ahlus Sunah wal Jamaah.

"Kita dapat mendengarkan, menyaksikan dan membaca sejumlah berita keterlibatan pelajar dan anak muda dalam narkoba," kata daiyah dari Pasuruan ini.

Demikian pula sejumlah petugas Kantor Urusan Agama yang kerap menikahkan anak muda lantaran telah hamil sebelum menjadi pasangan suami istri. "Ini adalah akibat dari pergaulan bebas," katanya.

Belum lagi kemunculan akidah dan aliran baru yang kian meresahkan. "Ada yang mempersoalkan keabsahan tahlil, istighatsah dan amaliyah para salafus shalih," kata alumus Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini.

Menghadapi semakin tidak terkendalinya lingkungan dan pergaulan anak muda, ada baiknya masyarakat menjadikan pesantren sebagai pilihan. "Karena selama di pesantren, para santri belajar Al-Qur'an yang akan menyelamatkan dari sejumlah tantangan zaman tersebut," ungkapnya.

Dari pemahaman dan pengamalan Al-Qur'an pula, akan ditemukan jalan yang mengantarkan para santri menuju surga yang diidamkan. "Menemukan kebahagiaan itu harus lewat jalan yang benar," katanya. Untuk menemukan jalan terbaik dan tepat adalah dari Al-Qur'an, lanjutnya.

Sebagai penguat, Nyai Uci juga memaparkan sejumlah kasus di mana tidak sedikit anak yang justru menolak mendoakan keluarga, termasuk orang tuanya yang telah meninggal. "Hal ini tidak lain karena mereka salah menemukan jalan bagi pemahaman Al-Qur'an serta Islam yang benar," sergahnya.

Karenanya, mempercayakan pendidikan dan masa depan anak di pesantren adalah pilihan tepat. "Karena lingkungan dan pengawasannya teruji serta dapat dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Peringatan Harlah Ke-70 Muslimat NU di Jombang dihadiri Ketua Muslimat NU Jombang Nyai Hj Mundjidah Wahab serta Ketua Umum Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa. Kegiatan juga diisi dengan pengukuhan Laskar Anti-Narkoba Muslimat NU Jombang. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)


Terkait