Pasuruan, NU Online
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018, Pengurus Nahdlatul Ulama Desa Bulusari Pasuruan menggelar Kirab Hari Santri Nasional yang dikemas dalam acara Santri Bulusari Bersholawat pada Sabtu (3/11).
Acara tersebut dimulai setelah Shalat Magrib. Rute perjalanan berawal dari TPQ Al-Hidayah menuju Lapangan Desa Bulusari. Total ada sekitar dua ribu santri membentangkan bendera merah putih yang berukuran panjang.
Tidak lain, acara peringatan Hari Santri digelar untuk mengenang jasa para santri dalam ikut serta mewujudkan kemerdekaan.
Samsul Hidayat selaku tokoh masyarakat di Desa Bulusari sekaligus Pengurus Cabang NU setempat mengatakan, perayaan Hari Santri adalah kegiatan yang baik. Oleh karena, kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan dengan meriah setiap tahunnya.
“Bahwasannya kegiatan positif seperti ini harus bisa menjadi agenda tahunan dalam mengenang perjuangan santri, kita selaku pengurus Nahdlatul Ulama akan selalu berusaha agar kegiatan seperti ini akan selalu lebih meriah” tuturnya saat memberangkat para santri se-Desa Bulusari ini untuk kirab.
Samsul ke depan juga berharap perayaan peringatan Hari Santri tidak hanya dihadiri dan dilaksanakan oleh santri pelajar aktif, melainkan seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan yang melibatkan Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah Diniyah dan Badan Otonom NU Bulusari ini juga dihadiri oleh berbagai lapisan tokoh masyarakat di Desa Bulusari.
Kegiatan kirab kemudian dilajutkan dengan Istighotsah bersama dua ribu santri. Masing-masing membawa bendera merah putih untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi muda hari ini.
Perlu diketahui, pada 2015 lalu Presiden RI Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Sejak saat itu, setiap bulan Oktober insan santri –baik pesantren, ormas Islam, Kementerian Agama, atau pun pemerintah kabupaten/kota- di Indonesia memperingatinya dengan berbagai macam perayaan seperti lomba-lomba, hataman Al-Qur’an, pembacaan shalawat nariyah, apel akbar, dan lainnya. (Aditya Mardani/Muchlishon)