Jombang, NU Online
Pengasuh Pesantren Al-Aqobah Jombang KH Ahmad Junaidi Hidayat mengatakan, regulasi pendidikan yang rumit menimbulkan kecurangan dan ketidakjujuran. Seperti kasus kecurangan Ujian Nasional (UN) yang justru dilakukan sistemik oleh kepala sekolah, guru, hingga ke siswa.
Hal ini disampaikannya pada Stadium General dengan tema Pendidikan karakter dan ikhtiar pengembalian ruh pendidikan dalam rangka peresmian Kelompok Belajar (Pokja) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jombang Universitas Terbuka (UT) Surabaya di Auditorium Pesantren Al-Aqobah, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
"Membangun pendidikan karakter dengan cara pembiasaan (Atta'wid). Kita sering terjebak pada sistem regulasi yang kacau dan rumit. Sehingga lupa inti atau esensi dari pendidikan itu sendiri. Banyak guru yang rela buat curang agar anak didiknya lulus ujian nasional agar nama sekolahnya bagus," jelasnya, Rabu (29/8).
Kiai Junaidi menyebutkan, kecurangan para guru dan pihak sekolah membuat pendidikan karakter hilang. Sikap jujur tak lagi menjadi sesuatu yang penting diajarkan pada peserta didik. Yang terpenting nilai tinggi, nama baik sekolah dan lulus, walaupun menipu dan merugikan banyak orang.
Menurutnya, murid saat ini tahu banyak hal tapi tidak bisa banyak hal. Karena mayoritas peserta didik generasi milenial dominan kognitif namun minim pembiasaan. Seorang peserta didik harus dibiasakan bersikap suka menolong, tenggang rasa, bertanggungjawab dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
"Universitas Terbuka hadir untuk mempermudah mahasiswa. Waktu perkuliahan flexible dan belajar secara mandiri, ini bagus. Karena guru harus memahami karakter anak, merendahkan egonya, dan mau menyelami dunia anak," beber Kiai Junaidi.
Akhmad Kanzul Fikri menyebutkan, pendidikan karakter mencakup lima hal yaitu religius, integritas, nasionalis, mandiri dan gotong royong. "Pendidikan karakter yang dicanangkan Presiden Jokowi harus disupport dengan output yang nyata, bukan sekedar wacana. Dalam hal ini guru menjadi tokoh sentral dan harus menjadi role model," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur UT Jawa Timur (Jatim) Teguh Prakoso, Ketua Pergunu Jombang Ahmad Faqih, mahasiswa UT, dewan guru Pesantren Al-Aqobah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, LP Ma'arif Jombang dan ratusan mahasiswa baru. (Syarief Abdurrahman/Muiz)