Daerah

Pendidikan Guru TPQ Awali Rangkaian Haflah Pesantren Tremas

Ahad, 22 Mei 2016 | 06:01 WIB

Pacitan, NU Online
Pesantren Tremas Pacitan membuka rangkaian kegiatan Haflah Akhiruddirasah dan Wisuda Purna Belajar santri kelas III Madrasah Aliyah Salafiyah Mu'adalah. Haflah ini diawali dengan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Guru Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), Jum’at-Sabtu (20-21/5).

Diklat ini yang terselenggara atas kerja sama pihak pesantren dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pacitan ini diikuti oleh 500 santri dan puluhan ustadz-ustadzah pengelola TPQ Madin se-Kabupaten Pacitan. Panitia Diklat menghadirkan trainer pembina guru/ustadz dan pendongeng kenamaan dari Yogyakarta Ustadz Wuntat Wawan Sembodo.

Pengasuh Pesantren Tremas KH Luqman Harits Dimyathi mengatakan, santri lulusan pesantren harus mau mengamalkan ilmunya dengan terjun dan mengajari masyarakat sekitar tempat mereka tinggal dengan ilmu yang telah mereka peroleh dari pesantren.

“Tidak boleh seorang santri itu menyembunyikan ilmunya. Harus mengajarkan dan menyebarluaskan kepada masyarakat sekitar,” ungkap Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok itu.

Terjun mengamalkan ilmu, kata Kiai Luqman, terlebih dahulu harus dimulai dari hal terkecil, yakni dengan mengajari anak-anak kecil belajar Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama di mushalla atau di masjid. Taman pendidikan Al-Qur’an dan madrasah diniyah, menurutnya, merupakan tempat berpijak bagi santri untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

“Diklat ini sengaja dilakukan untuk membekali para santri agar mampu mengajari dan mendidik anak-anak kecil dengan baik. Sebab, mendidik anak kecil lebih sulit daripada mendidik anak remaja. Maka diperlukan kemampuan khusus untuk menanganinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi PD dan Pontren Kemenag Pacitan Mutongin yang hadir membuka acara mengatakan, Kementrian Agama merasa terbantu dengan diklat yang diadakan oleh Pesantren Tremas Pacitan ini. Sebab di antara program Kemenag adalah membina, mengembangkan, dan meningkatkan kulitas guru TPQ-Madin.

“Kami merasa terbantu sekali. Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Kami berharap diklat ini bisa bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan TPQ dan madrasah diniyah yang ada di Kabupaten Pacitan,” katanya.

Sementara itu Ustadz Wuntat Wawan Sembodo menyampaikan materi diklat dengan kreatif dan menarik. Dengan gaya humornya, ia berhasil membuat ratusan peserta terpingkal-pingkal. Ia mampu menirukan dan mempraktikkan sosok anak kecil dengan segala keluguan dan kelucuanya.

Ia menyampaikan beberapa materi seperti pengelolaan manajemen TPQ, metode BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi), dan metode pembelajaran Al-Qur'an, melalui metode Iqro'.

"Bila kita mengajar anak, maka kita harus benar-benar masuk ke dalam dunia mereka," ujarnya.

Sementara itu, puncak Haflah Akhiruddirasah dan Wisuda Purna Belajar Santri akan berlangsung pada Jum'at (27/5) malam. Beberapa kegiatan lain akan digelar seperti tasyakuran dan penutupan asrama, Wisuda Santri TPQ Madin, Mega Konser Sanggar Seni Attarmasi (Garnisi), dan pengajian yang rencananya akan dihadiri oleh Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)


Terkait