Probolinggo, NU Online
Ketua Dewan Penasihat Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, Rabu (6/3) menyerahkan bantuan berupa paket sembako, sarung dan mukena kepada 1.091 KK korban banjir yang berada di Kecamatan Tongas dan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.<>
Balai Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih menjadi lokasi pertama diserahkannya bantuan tersebut. Sekitar 457 KK korban banjir sudah berkumpul sejak pagi hari. Mereka berasal dari Desa Pesisir, Lemah Kembar dan Muneng. Sementara lokasi kedua dipusatkan di Balai Desa Bayeman Kecamatan Tongas. Korban banjir yang menerima bantuna sejumlah 634 KK yang berasal dari Desa Bayeman dan Tanjungrejo.
Dalam sambutannya Hj. Puput Tantriana Sari mengatakan bahwa musibah yang dialami oleh masyarakat tersebut adalah ujian dari Allah SWT. “Setiap ujian dari Allah harus dihadapi dengan ikhlas dan sabar. Tolong jangan terlalu memikirkan harta bendanya. Sebab yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan,” ujarnya.
Menurut Tantri yang menjabat sebagai Bupati Probolinggo ini mengungkapkan bahwa kedatangannya ini bertujuan untuk mempererat silaturrahim sekaligus untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat korban banjir. ”Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk meringankan penderitaan masyarakat yang baru saja dilanda musibah banjir,” lanjutnya.
Lebih lanjut Tantri mengajak masyarakat untuk selalu berdoa agar musibah banjir ini tidak terjadi lagi pada masa-masa mendatang serta selalu dijauhkan dari segala musibah dan bencana. “Semoga musibah banjir ini tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang,” harapnya.
Dikatakan Tantri, setiap kejadian apapun di dunia ini datangnya dari Allah. Setiap manusia yang bersyukur akan diuji oleh Allah SWT. “Masyarakat harus bersyukur karena tetap ada nikmat yang tidak dapat dihitung yaitu nikmat sehat wal’afiat. Manusia menang tatkala diuji dia selalu ikhlas dan sabar,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Tantri juga meminta masyarakat korban banjir untuk tidak berkeluh kesah atas musibah tersebut. Sebab semakin berkeluh kesah maka tidak akan ada penyelesaiannya. Masyarakat yang sakit diminta untuk berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar