Daerah

Pemuda Surabaya Tolak Pererdaran Mihol

Selasa, 31 Mei 2016 | 07:03 WIB

Surabaya, NU Online
Aksi damai yang dilakukan oleh PCNU Surabaya beberapa pecan lalu berbuntut dialog Pemuda Bicara Tentang Mihol dan Pelecehan Seksual Untuk Surabaya Lebih Baik di gedung Stadion Gelora 10 November Surabaya, Ahad (29/5). GP Ansor Surabaya bersama Karang Taruna Kota Surabaya menggelar dialog tentang larangan mihol dan pelecehan seksual.

Mereka memandang kondisi saat ini sangat memprihatinkan bahkan sangat bahaya bisa merusak generasi pemuda. Karenanya generasi pemuda lintas organisasi ini mendukung Raperda Larangan Mihol yang sudah disahkan oleh DPRD dan Walikota Surabaya.

"Perda larangan mihol ini adalah bagian dari suara atau aspirasi warga masyarakat dan pemuda pemudi di kota surabaya," kata Ketua GP Ansor Surabaya M Asrori Muslich.

Saat ini pelaku tindak kejahatan yang ada di Kota Surabaya sudah sangat mengkhawatirkan. Kuncinya berada pada mihol itu sendiri.

"Untuk itu, kami sebagai pemuda berharap kepada Mendagri dan Gubenur Jatim bisa memahami dan mengerti dampak buruk akibat dari minuman beralkohol ini," kata Ketua Karang Taruna Surabaya Arief.

Ia menilai sudah saatnya Surabaya mencanangkan darurat sekali tentang hal ini. Ia mengajak genarasi muda bersama-sama ikut mendukung Raperda Larangan Mihol.

Mereka yang tergabung dalam gerakan pemuda Surabaya ini mengeluarkan pernyataan sikap dan petisi bersama mendukung Raperda Larangan Mihol. Mereka terdiri atas GP Ansor Kota Surabaya, IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Pemuda Muhamadiyah, IPM, KNPI, Pemuda Pusura, BEM Unair, dan juga pengurus Karang Taruna Kota Surabaya. (Rof Maulana/Alhafiz K)


Terkait