Probolinggo, NU Online

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo Jawa Timur ingin memastikan daging kurban yang beredar adalah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Karenanya dilakukan pemeriksaan post mortem (setelah dipotong) saat hari raya Idul Adha. 

Pemeriksaan setelah dipotong ternak kurban merupakan salah satu bentuk pelayanan terhadap peredaran bahan pangan asal hewan yang ASUH. Pemeriksaan ini dilakukan di semua kecamatan di Probolinggo.

Dasar hukum kegiatan ini adalah Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesrawan (Kesejahteraan Hewan).

"Dengan pemeriksaan ini diharapkan agar masyarakat bisa mengonsumsi daging yang sehat dan tidak mengandung penyakit serta halal," kata Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo Endang Sri Wahyuni, Rabu (22/8).

Kegiatan pengawasan, pemeriksaan dan pendataan ternak kurban ini bertujuan untuk melihat sejauh mana para takmir, panitia kurban dan juru sembelih memahami proses penyembelihan yang baik dan benar. 

"Kemudian juga melihat para takmir dan panitia kurban dalam penanganan daging yang sudah disembelih," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan ini, Endang menerangkan masih banyak ditemukan daging kurban yang dibungkus dengan kresek bukan berwarna putih. Padahal pembungkus plastik berwarna kurang baik untuk  daging.

Pengulitan daging sapi pun masih di atas tanah tidak memakai alas sehingga kurang bersih. “Selain itu, pisau yang dipakai dalam penyembelihan dan pengulitan pun masih memakai pisau dapur," katanya menyayangkan. (Syamsul Akbar/Ibnu Nawawi)