Pringsewu, NU Online
Pembinaan terhadap kemampuan dan keterampilan sains di madrasah harus dilakukan dengan terstruktur dan berkesinambungan. Hal ini sebagai hal mutlak agar prestasi yang diraih para peserta didik dari madrasah sesuai harapan.
Harapan ini disampaikan H Muhammad Yusuf selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu saat membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Pringsewu, Lampung tahun 2018. Kegiatan dipusatkan di MAN 1 Pringsewu, Sabtu (12/5).
Dalam pandangan H Muhammad Yusuf, sangatlah penting pola pembinaan siswa madradah secara terstruktur dan berkesinambungan. “Pembinaan dengan mengaplikasikan sistem dan pola seperti ini diharapkan akan mampu memaksimalkan potensi siswa sehingga menghasilkan out put yang baik dalam rangka meraih target prestasi yang sesuai dengan harapan,” katanya.
Iktiar tersebut mutlah dilakukan untuk menumbuhkan semangat persaingan positif di kalangan siswa dan siswi madrasah. “Sehingga semboyan Madrasah Hebat Bermartabat akan dapat diwujudkan," tambahnya pada pembukaan yang dilaksanakan di lapangan kampus madrasah setempat.
Apalagi dirinya melihat bahwa potensi dan antusias pelajar madrasah di Kabupaten Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini sangat banyak dan tinggi. “Hal ini terlihat dari banyaknya siswa dan siswi yang bersemangat mengikuti KSM setiap tahunnya khususnya tahun 2018,” ungkapnya.
Sebanyak 433 orang pelajar madrasah baik tingkat intidaiyah, tsanawiyah dan aliyah terlibat pada ajang kompetisi terbesar bagi pelajar madrasah di bawah naungan Kementerian Agama RI ini.
“Dari 433 peserta tersebut terdiri dari pelajar MI sebanyak 82 orang, MTs sebanyak 105 orang, dan MA sebanyak 246 orang,” kata ketua pelaksana kegiatan, Anton Santoso.
KSM ini dilaksanakan serentak secara nasional di seluruh Indonesia dan berlangsung sehari sekaligus dilakukan penilaian hasil akhir. Peserta terbaik berhak mewakili Kabupaten Pringsewu ke tingkat provinsi dengan sebelumnya akan diberikan bimbingan khusus.
Tampak mendamping Kepala Kemenag Pringsewu, Kepala Seksi Pendidikan Islam atau Kasi Pendis H Akhyarulloh selaku pengawas madrasah, para kepala madrasah negeri dan swasta dan para guru pendamping. (Muhammad Faizin/Ibnu Nawawi).