Maraknya pembangunan fisik dan infrastruktur yang dewasa ini gencar dilakukan pemerintah, mesti diimbangi dengan pembangunan mental, spiritual, karakter dan moral, agar tak terjadi ketimpangan sosial.
Demikian diungkapkan Pengasuh Pesantren Putri Al-Azhar, Karangsari, Purwodadi KH Mutammimul Masholeh Azhar usai mengisi Pelatihan Fasilitator (LATFAS) Pimpinan Cabang IPNU-PPNU Purworejo, Sabtu (25/3).
"Contoh riil, pembangunan bandara di Kulon Progo yang dekat dengan kawasan ini, tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Tanah yang sedianya Rp.100.000 per-meter kini ada yang mencapai Rp. 3.000.000. Dan tentu ini akan menggeliatkan ekonomi, budaya, baik dari sektor wisata, kuliner, hiburan, dan pertukaran budaya asing yang tentu tak semuanya positif," terangnya kepada NU Online.
Untuk mengimbangi hal itu, kata pria yang akrab disapa Gus Tamim ini, perlu adanya pembinaan moral-keagamaan secara massif oleh tokoh agama dan masyarakat. Jika tidak, nilai-nilai religius-spiritual akan kalah.
Mengikapi hal ini, pihaknya secara pribadi akan melakukan beberapa gerakan riil di tengah masyarakat.
"Mohon doanya, Insyaallah dalam waktu dekat kita akan membangun gedung aula untuk pembinaan mental pemuda. Juga, sekolah yang berbasis pesantren (boarding school)," imbuhnya.
Gus Tamim berharap, nantinya lembaga pendidikan dan pembinaan pemuda yang ia bangun dapat menjadi penyeimbang dalam ranah sosial-kemasyarakatan dan keagamaan.
"Sementara, dalam waktu dekat ini kita akan bangun secara mandiri, tanpa bantuan dari pemerintah," pungkas owner At-Tamimi travel, sebuah biro jasa pemberangkatan Haji dan Umroh. (Ahmad Naufa/Abdullah Alawi)