Daerah

Pelajar NU Klaten Latih Dai Muda

Ahad, 14 Juli 2013 | 22:00 WIB

Klaten, NU Online 
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Klaten menggelar training dai-daiyah muda di Klaten, Jawa Tengah pada Ahad, (14/7).<>

Ketua PC IPNU Kabupaten Klaten Ahmad Saifuddin mengatakan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi beberapa hal. Di satu sisi, sudah banyak muncul orang yang baru hafal satu dua ayat maupun hadits, lalu berani berdakwah, bahkan berfatwa. 

Di sisi lain, banyak pendakwah yang justru lebih mementingkan aspek hiburan semata, sehingga menjadi sasaran tembak untuk membunuh karakter pendakwah. 

“Dalam training ini, peserta akan dibekali retorika dakwah dan cara menghadapi masyarakat sebagai lahan dakwah serta berbagai tips menjadi pendakwah super”, ungkapnya.

Lebih lanjut Saifuddin mengatakan, training tersebut bukan merupakan “produksi satu kali langsung jadi”, namun lebih pada sebuah langkah awal untuk membangkitkan motivasi dan mental para kader muda untuk berani berdakwah dan menyiapkan diri mereka untuk menegakkan kebenaran Islam. 

Sehingga, diharapkan akan ada tindak lanjut dari para peserta dan panitia untuk membentuk karakter pendakwah yang berkualitas.

Training tersebut diikuti 54 peserta dari berbagai kecamatan, bahkan ada yang dari luar Klaten, misalnya Boyolali. 

Kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Drs. Syamsuddin Asyrofi, MM menyampaikan "retorika dakwah". 

Sesi kedua, salah seorang pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Klatenh KH. Drs. Munawwir menyampaiakn materi “memahami masyarakat sebagai lahan dakwah. 

Sementara sesi tiga, para peserta mempraktikan apa yang disampaikan para pemateri. Sementara pemateri sendiri memberikan masukan demi meingkatnya kualitas para peserta.

Pada pembukaan kegiatan bertema “Menjadi Pendakwah Super” hadir sejumlah tokoh NU Klaten, badan otonom-badan otonom NU Klaten, dan juga dewan Pembina IPNU-IPPNU Klaten. Hadir juga perwakilan dari pemerintah, seperti perwakilan dari bupati, MUI, Kementerian Agama, dan Dinas Pendidikan Klaten. 


Redaktur: Abdullah Alawi 


Terkait