Solo, NU Online
Momentum lebaran dimanfaatkan sejumlah pemudik untuk membeli oleh-oleh di kampung halaman. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para penjual oleh-oleh. Seperti yang diungkapkan sejumlah pedagang di Pasar Gede Solo, mereka mengaku kehadiran para pemudik menaikkan omset penjualan mereka.<>
“Pas Lebaran malah sepi mas. Ramenya malah sebelum sama sesudah Lebaran,” kata Icha, salah satu pedagang Pasar Gede, Sabtu (10/8).
Peningkatan pembelian pasca lebaran menurut Icha cukup bagus. Pada hari-hari biasa, brem dan rambak cakar dagangannya hanya laku kurang lebih 20 bungkus. Sedangkan pada masa mudik Lebaran seperti ini, Icha sudah menjual hingga 300 bungkus brem. Bahkan rambak cakarnya sudah habis terjual.
Kendati bisa meraup untung lebih saat momentum Lebaran, para pedagang mengaku kondisi tahun ini tak seramai tahun 2012 lalu. Pasalnya tahun kemarin ramainya pembeli cukup stabil pada satu pekan sebelum lebaran dan satu pekan setelah Lebaran.
Berkah lebaran juga turut dirasakan para pedagang pernak-pernik di Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta. Ramainya tingkat kunjungan wisatawan ke Keraton membuat penjualan mereka meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Taryono, menurutnya peningkatan pendapatannya kali ini hampir mencapai seratus persen. “Biasanya pendapatan bersih hanya Rp 30-75 ribu per hari. Saat libur Lebaran ini lumayan meningkat. Kadang bisa mencapai Rp 150 ribu,” terang Taryono Jumat (9/8).
Tak hanya Taryono, belasan pedagang lain juga mencoba memanfaatkan ramainya kunjungan ke keraton dengan menggelar dagangan di dekat Pelataran Kamandungan Keraton Kasunanan. Uniknya barang kerajinan serta harganya yang terjangkau membuat para wisatawan tertarik untuk membelinya sebagai cindera mata.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin