Daerah

PCNU Sragen Tanggapi Gerakan Matikan TV

Sabtu, 7 Juli 2018 | 13:45 WIB

PCNU Sragen Tanggapi Gerakan Matikan TV

Ilustrasi (Kompas.com)

Jakarta, NU Online 
Ketua PCNU Kabupaten Sragen H Ma’ruf Islamuddin mengatakan 'Gerakan Matikan TV, Matikan HP, Ayo Mengaji dan Belajar' yang digagas Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah merupakan hal yang positif dan perlu disambut baik oleh masyarakat. 

“Gerakan tersebut dapat mengubah kebiasan lebih baik,” kata Kiai Ma’ruf Islamuddin saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (7/7) petang.

Pengasuh Pesantren Walisanga ini menambahkan kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Sragen Nomor: 451/34/2018, tanggal 5 Juli 2018 tentang Gerakan 18.00-20.00 Matikan TV, Matikan HP, Ayo Mengaji dan Belajar. 

“Ini sebenarnya tidak mewajibkan, melainkan anjuran. Sudah diputuskan berdasarkan musyawarah yang dihadiri ormas-ormas,” ujar Kiai Ma’ruf Islamuddin.

Sementara itu dalam rilis yang diterima NU Online, kebijakan ini dikeluarkan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebagai bentuk komitmen Pemkab Sragen untuk mewujudkan Kabupaten Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

“Seluruh elemen masyarakat supaya melaksanakan gerakan pada pukul 18.00-20.00 WIB untuk mematikan TV, matikan HP. Waktu itu harus digunakan untuk mengaji dan belajar,” terang Bupati.

Surat Edaran tersebut ditujukan kepada para kepala dinas/badan, pimpinan vertikal BUMN/BUMD, Camat, kepala desa/kelurahan hingga ketua RT/RW se-Kabupaten Sragen. Bupati mengimbau semua camat agar melanjutkan dan meneruskan SE ini kepada kepala desa/kelurahan untuk dapat menindaklanjuti gerakan tersebut di wilayah masing-masing. “Semua kepala desa dan kelurahan bertanggung jawab terwujudnya gerakan tersebut. Ketua RW, Ketua RT wajib melaksanakan pemantauan secara berkala,” jelas Bupati.

Dalam imbauannya Bupati juga menyerukan kepada semua kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag Sragen agar bekerjasama dengan komite sekolah masing-masing untuk memasyarakatkan gerakan ini kepada wali murid dan peserta didik, “Semua komponen masyarakat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan gerakan ini, sehingga lebih dapat bermakna dan berdaya guna.” 

Bupati berharap seluruh masyarakat khususnya para orangtua agar dapat bekerjasama mengawasi ana-anak mereka untuk menerapkan kebijakan tersebut. “Bapak Ibu juga harus turut mengawasi anak - anaknya untuk mematikan TV, matikan HP, Ayo mengaji dan belajar." terang Bupati. (Kendi Setiawan)


Terkait