Daerah

Orang-orang ini Bisa Terkena Nifaq

Ahad, 19 November 2017 | 09:45 WIB

Bandarlampung, NU Online
Ketua PWNU Provinsi Lampung KH. Sholeh Baijuri menjelaskan nifaq merupakan sifat yang biasa menempel pada setiap hati seseorang. Nifaq adalah sifat seseorang yang selalu ingin menampakkan kebaikan dan berupaya untuk menyembunyikan keburukan. 

Hal ini dijelaskannya pada kegiatan perdana Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) yang dilaksanakan di Gedung PWNU 3 Jl. Raya Sukarno Hatta By Pass Bandarlampung, Ahad (19/11).

Orang yang memiliki sifat nifaq ini lanjutnya biasa disebut dengan orang munafiq.

"Terdapat 3 karakter orang munafik yakni apabila ia berbicara maka dia berdusta, apabila ia berjanji maka ia tidak menepati dan apabila diberi amanah maka ia berkhianat," ungkap ulama yang akrab disapa Kiai Soleh ini.

Menurutnya, untuk menjadi umat terbaik, setiap orang harus mampu menjauhi sifat-sifat nifaq tersebut. Langkah ini dapat dilakukan dengan berusaha menjadi  orang baik yang dimulai dengan diri sendiri.

"Milikilah sifat jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, amanah terhadap hal yang telah diberikan dan senantiasa menepati janji-janji," ajaknya.

Sifat nifaq ini menurut Kiai Sholeh muncul pada diri seseorang dikarenakan adanya keraguan kepada Allah SWT. Sifat ragu terhadap Allah SWT ini sangat membahayakan bagi setiap mukmin karena akan menjerumuskannya ke dalam lubang kehancuran.

Untuk mengurangi sifat nifaq ini lanjutnya, kita dapat melakukannya dengan cara takhriyah yaitu menyingkirkan sifat-sifat nifaq dan sifat madzmumah lainnya dari hati kita selaku seorang mukmin. Ia mengajak setiap mukmin untuk mengaplikasikan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari agar sifat nifaq dapat dihindari. 

Kegiatan Jihad Pagi ini disambut antusias oleh warga NU Lampung khususnya yang berdomisili di sekitar Bandarlampung. Menurut Ahmad Saroji, salah satu jamaah yang hadir pada kegiatan tersebut, Jihad Pagi di Gedung PWNU tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif.

Apalagi menurut Pengurus Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Universitas Lampung ini, lokasi kantor yang berdampingan dengan Universitas Lampung memiliki letak strategis untuk menjadi tempat bagi mahasiswa mengkaji Ilmu Agama dengan sumber yang jelas.

"Saat ini para mahasiswa harus sadar bahwa belajar ilmu agama harus memiliki sanad atau guru yang jelas silsilahnya. Tidak hanya lewat google atau dari orang yang hanya tahu ilmu agama melalui penalarannya sendiri tanpa ngaji kepada guru. Jihad pagi adalah jawaban bagi mahasiswa untuk belajar agama dengan baik," kata pria yang juga Pengurus Arus Informasi Santri (AIS) Provinsi Lampung ini. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan).


Terkait