Sumenep, NU Online
المؤمن في المسجد كالسمك في الماء
والمنافق في المسجد كالطير في الشبكة
Demikian syair yang didengungkan Kiai Abdul Basid Mansur, selaku Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Dusun Sakaddu' Barat, Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (21/4) malam.
Hal itu disampaikan pada pengajian umum di Desa Karang Sokon, Guluk-Guluk, Sumenep dalam rangka peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang dihelat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika).
"Syair tersebut punya arti bahwa orang mukmin dalam masjid bagaikan ikan dalam air, sementara orang munafiq itu tak ubahnya burung dalam sangkar," urainya.
Diterangkan, orang mukmin hidupnya akan menjadi damai dan tenang saat berada di masjid. Berbeda dengan orang munafiq yang hatinya bakal gelisah merasa terkungkung saat berada di masjid.
"Jika kita merasa betah saat berada di dalam masjid, Insyaallah kita tergolong orang mukmin. Tapi sebaliknya manakala kita gelisah ingin cepat-cepat beranjak dari rumah Allah, kemungkinan aura munafiq melekat di hati kita. na'udzubillah," terang Kiai Basid.
Dalam kesempatan itu, Kiai Basid mendorong mahasiswa dan masyarakat secara umum untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, salah satunya dengan memakmurkan masjid.
"Memakmurkan masjid dengan cara kita menegakkan shalat berjamaah, berzikir, mengaji di dalamnya. Sebagai umat Islam, kita mesti memiliki rasa tanggung jawab meramaikan masjid dengan kalimatillah," nasehatnya. (Hairul Anam/Muiz)